Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pada pekan ini, pasangan mata uang USD/JPY mencatatkan penguatan pertama sejak pertengahan Maret, ditutup mendekati level tertinggi dua minggu di area 143,85 pada Jumat. Sentimen positif terhadap dollar AS didukung oleh ekspektasi de-eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, setelah Tiongkok memberikan pengecualian tarif atas sejumlah barang impor dari AS.
Optimisme ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menyebut adanya diskusi langsung antara kedua negara, meskipun pihak Tiongkok membantah klaim tersebut. Selain itu, laporan bahwa Tiongkok mempertimbangkan untuk menangguhkan tarif tambahan sebesar 125% pada beberapa barang impor AS semakin mendorong ekspektasi penyelesaian konflik dagang. Hal ini memberikan tekanan pada aset safe-haven seperti yen Jepang, yang melemah seiring meningkatnya minat terhadap aset berisiko.
Meskipun yen Jepang melemah terhadap dollar, prospek kebijakan moneter dari Bank of Japan (BoJ) tetap menjadi perhatian. Inflasi inti di Tokyo menunjukkan peningkatan sebesar 3,4% pada April, memberikan ruang bagi BoJ untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Sebaliknya, Federal Reserve AS menghadapi tekanan untuk melonggarkan kebijakan moneternya, terutama jika ketegangan dagang mulai berdampak negatif pada pasar tenaga kerja AS. Divergensi kebijakan ini menjadi faktor utama yang membatasi pelemahan yen lebih lanjut.
Selain itu, data ekonomi dari AS menunjukkan ketahanan yang cukup kuat. Pesanan barang tahan lama (durable goods orders) meningkat signifikan sebesar 9,2% pada Maret, melampaui ekspektasi pasar. Namun, volatilitas tetap tinggi, terutama karena investor terus mencermati perkembangan kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve, di mana beberapa pejabat mengisyaratkan kemungkinan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Secara keseluruhan, meskipun USD/JPY mencatatkan penguatan pekan ini, arah jangka menengah pasangan ini akan sangat bergantung pada perkembangan kebijakan moneter di AS dan Jepang, serta dinamika hubungan dagang antara AS dan Tiongkok. Adanya potensi kenaikan suku bunga oleh BoJ dan langkah de-eskalasi perang dagang diperkirakan akan terus memengaruhi pergerakan pasar dalam beberapa pekan mendatang.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/JPY masih memiliki kecenderungan bullish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 142.80. Selama harga bergerak di atas level tersebut, potensi kenaikan tetap terbuka untuk menguji area resistance di kisaran 144.10-145.00.
Sebagai alternatif, jika harga turun menembus level 142.80, maka kecenderungan arah akan berbalik bearish, dengan target menguji area support di kisaran 142.25-141.95.
Resistance 1: 144.10 Resistance 2: 144.60 Resistance 3: 145.00
Support1: 142.80 Support 2: 142.25 Support 3: 141.95