FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pasar keuangan global pekan lalu mencerminkan dinamika hubungan dagang AS-China yang terus berubah. Mata uang dollar AS mencatat kenaikan mingguan pertama sejak pertengahan Maret, didorong oleh laporan bahwa China telah memberikan pengecualian tarif untuk sejumlah barang impor asal AS. Hal ini meningkatkan harapan de-eskalasi perang dagang, meskipun ketidakpastian masih melingkupi perkembangan negosiasi tersebut. Komentar dari kedua belah pihak menunjukkan bahwa diskusi belum sepenuhnya menghasilkan titik temu, tetapi arah pembicaraan cenderung mengarah pada penurunan ketegangan.
Di pasar mata uang, dollar AS menguat terhadap yen dan franc Swiss, sementara euro dan pound melemah. Yen melemah 0,67% terhadap dollar, mencerminkan melemahnya daya tarik safe haven di tengah optimisme dagang. Sementara itu, Bank of Japan (BoJ) menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kebijakan suku bunga rendah, sambil terus memantau dampak kebijakan tarif AS terhadap inflasi Jepang. Gubernur BoJ menegaskan bahwa suku bunga tidak akan berubah dalam waktu dekat, dengan fokus pada proyeksi inflasi yang masih jauh dari target 2%.
Pasar saham AS mencatat penguatan solid sepanjang pekan ini, dipimpin oleh sektor teknologi besar. Indeks S&P 500 naik 4% minggu ini, Nasdaq melonjak 6%, dan Dow Jones menambah 2%. Optimisme terhadap hasil laporan keuangan perusahaan seperti Alphabet dan Tesla mendukung reli ini. Namun, ketegangan dagang tetap membayangi, dengan pernyataan Presiden AS yang menambah ketidakpastian terkait potensi tarif lebih lanjut. Saham-saham teknologi lain seperti Apple, Meta, dan Amazon yang akan merilis laporan keuangan minggu depan menjadi sorotan investor.
Di sisi komoditas, harga emas mencatat penurunan mingguan sebesar 1,2%, tertekan oleh penguatan dollar dan harapan meredanya ketegangan dagang. Harga minyak mentah juga tertekan dengan Brent turun 1,6% dan WTI mencatat penurunan mingguan 2,6%, di tengah kekhawatiran akan potensi oversupply dan ketidakpastian negosiasi tarif.
Keseluruhan pasar mencerminkan pola yang dipengaruhi oleh ketegangan perdagangan global, kebijakan bank sentral utama, serta perkembangan laporan keuangan perusahaan besar. Investor terus berhati-hati, sambil menanti sinyal lebih jelas dari kebijakan perdagangan AS-China dan langkah bank sentral dalam beberapa pekan mendatang.
Prospek Harga Emas Hari Senin (28/04)
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini bergerak di sekitar area 3.311 setelah mengalami penurunan dari puncak sebelumnya. Terlihat harga sedang menguji area resistance minor di sekitar 3.329, dengan kemungkinan skenario naik ke 3.371 dan 3.410 jika berhasil breakout ke atas. Jika gagal menembus resistance tersebut, harga berpotensi turun kembali ke support di 3.285, 3.260 hingga 3.230. Garis SMA 50 (merah) saat ini berada sedikit di atas harga, mengindikasikan tekanan bearish jangka pendek, sementara indikator RSI 14 menunjukkan nilai 45,97, yang berarti momentum netral-cenderung lemah tanpa adanya kondisi overbought atau oversold.
Secara keseluruhan, selama harga bertahan di bawah resistance 3.329 dan di bawah SMA 50, tekanan turun masih lebih dominan, namun jika terjadi breakout kuat ke atas, tren bullish jangka pendek bisa kembali menguat.
Data Perdagangan pada hari Jumat (25/04)
Open: 3.354,48 High: 3.370,95 Low: 3.265,03 Close: 3.308,62 Range: 105,92
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.329 R2 3.371 R3 3.410
S1 3.260 S2 3.230 S3 3.192
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.285 |
Profit Target Level | 3.325 |
Stop Loss Level | 3.258 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.329 |
Profit Target Level | 3.285 |
Stop Loss Level | 3.371 |
Prospek Harga Minyak Hari Senin (28/04)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini bergerak di sekitar level 63,26 setelah perlahan bangkit dari tekanan bearish sebelumnya. Harga saat ini mencoba bertahan di atas garis SMA 50, yang mulai mendatar, menunjukkan potensi perubahan momentum. Jika harga mampu menembus resistance 64,17, peluang penguatan lebih lanjut terbuka menuju area 64,89 hingga 65,96.
Namun, apabila harga kembali gagal melanjutkan kenaikan dan justru turun di bawah 62,25, maka potensi pelemahan menuju support di 61,46 dan 60,70 bisa terjadi. Indikator RSI 14 berada di level 53,85, menunjukkan kondisi netral dengan kecenderungan bullish ringan. Secara keseluruhan, selama harga bertahan di atas SMA 50 dan tidak jatuh di bawah 62,25, potensi bullish jangka pendek lebih dominan, namun tetap perlu waspada terhadap kemungkinan rejection di area resistance terdekat.
Data perdagangan pada hari Jumat (25/04)
Open: 62,80 High: 63,31 Low: 61,77 Close: 63,31 Range: 1,54
OIL INTRADAY AREA
R1 63,24 R2 64,17 R3 64,89
S1 61,46 S2 60,70 S3 59,85
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 62,30 |
Profit Target Level | 64,00 |
Stop Loss Level | 61,40 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 64,15 |
Profit Target Level | 63,00 |
Stop Loss Level | 65,00 |