FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Pada perdagangan Senin, dollar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama seiring investor menunggu perkembangan kebijakan perdagangan AS dan bersiap menghadapi minggu yang dipenuhi data ekonomi penting. Pelemahan ini dipicu oleh keraguan terhadap stabilitas ekonomi AS di tengah upaya Presiden Donald Trump untuk menggunakan leverage sebagai kekuatan ekonomi terbesar dunia. Di sisi lain, ketidakpastian ini juga menciptakan tekanan pada pasar ekuitas, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi sementara Dow Jones Industrial Average mencatat sedikit kenaikan.
Mata uang yen Jepang menguat tajam terhadap dollar, mencatat kenaikan harian terbesar sejak 10 April dengan dollar turun 1,1% ke level 142,10 yen. Euro juga menguat 0,5% terhadap dollar ke posisi $1,1419, sementara terhadap franc Swiss, dollar turun 0,7%. Kinerja dollar bulan ini mencatatkan pelemahan terbesar sejak Juli tahun lalu, sementara euro mencatatkan penguatan bulanan tertingginya dalam hampir 15 tahun. Pelemahan dollar sebagian dipengaruhi oleh ketidakpastian akibat ketegangan perdagangan antara AS dan China, meskipun ada sinyal penurunan tarif dari kedua pihak. Namun, pemerintah China membantah adanya pembicaraan langsung dengan AS mengenai pengurangan tarif.
Dalam perkembangan lebih lanjut, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa beberapa mitra dagang utama AS telah mengajukan proposal yang “sangat baik” untuk menghindari tarif AS. Salah satu kesepakatan awal yang diharapkan akan ditandatangani adalah dengan India. Namun, untuk China, Bessent menegaskan bahwa beban untuk meredakan ketegangan berada pada pihak Beijing, mengingat ketimpangan perdagangan yang signifikan antara kedua negara.
Di sisi data ekonomi, perhatian pasar minggu ini tertuju pada laporan pekerjaan AS bulan April yang akan dirilis Jumat mendatang. Data ini diharapkan memberikan gambaran mengenai dampak perang dagang terhadap pertumbuhan lapangan kerja, meskipun laju pertumbuhan pekerjaan diperkirakan melambat dibanding bulan sebelumnya. Selain itu, data PDB kuartal pertama dan inflasi inti PCE, indikator inflasi favorit Federal Reserve, juga akan menjadi sorotan. Para pejabat Fed telah mengindikasikan kesiapan untuk menurunkan suku bunga jika risiko terhadap pertumbuhan ekonomi meningkat, namun mereka cenderung menunggu data yang lebih konkret sebelum mengambil langkah.
Pasar komoditas turut menunjukkan dinamika yang menarik. Harga minyak mentah AS turun 1,54% ke $62,05 per barel, sementara Brent melemah 1,51% ke $65,86 per barel, di tengah kekhawatiran peningkatan pasokan dari OPEC+ dan ketidakpastian perdagangan. Sebaliknya, harga emas naik hampir 1% ke $3.350,59 per ons sebagai respons terhadap pelemahan dollar dan minat beli investor.
Dalam sektor ekuitas, sesi perdagangan ditutup dengan performa bervariasi. Dow Jones menguat 0,28%, S&P 500 naik 0,06%, sementara Nasdaq melemah 0,10%. Sektor teknologi menjadi penekan utama Nasdaq, sementara investor tetap menunggu hasil pendapatan perusahaan dan data ekonomi yang akan dirilis minggu ini.
Ketidakpastian global dan data ekonomi yang padat membuat pasar tetap berada dalam fase fluktuasi. Di tengah ini, investor terus memantau perkembangan di front perdagangan serta langkah-langkah kebijakan moneter di berbagai negara.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (29/04)
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini bergerak di atas garis SMA (50), menunjukkan tren bullish jangka menengah. Indikator RSI berada di level 53,66, mengindikasikan momentum netral cenderung bullish, dengan ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum mencapai kondisi overbought.
Level support terlihat di 3.315, 3.285, dan 3.260, sementara resistance berada di 3.371, 3.410, dan 3.450. Jika harga berhasil menembus resistance di 3.371, potensi kenaikan menuju 3.410 cukup kuat. Namun, jika harga turun di bawah 3.315, kemungkinan pembalikan ke arah bearish perlu diwaspadai.
Data Perdagangan pada hari Senin (28/04)
Open: 3.330,66 High: 3.353,06 Low: 3.267,78 Close: 3.349,63 Range: 85,28
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.371 R2 3.410 R3 3.450
S1 3.315 S2 3.285 S3 3.260
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 3.315 |
Profit Target Level | 3.360 |
Stop Loss Level | 3.285 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 3.370 |
Profit Target Level | 3.330 |
Stop Loss Level | 3.390 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa (29/04)
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini berada di bawah SMA (50), menunjukkan tren bearish jangka menengah. Indikator RSI berada di level 43,54, mendekati zona oversold namun masih dalam area netral, menunjukkan momentum bearish yang kuat.
Level support terdekat berada di 61,46, diikuti oleh 60,70 dan 59,85. Resistance utama berada di 63,29, 64,17, dan 64,89. Jika harga gagal bertahan di atas 61,46, kemungkinan besar harga akan melanjutkan penurunan ke level support berikutnya di 60,70. Sebaliknya, untuk mengubah bias menjadi bullish, harga perlu menembus SMA (50) dan resistance di 63,29.
Data perdagangan pada hari Senin (28/04)
Open: 63,49 High: 63,66 Low: 61,45 Close: 61,81 Range: 2,21
OIL INTRADAY AREA
R1 63,29 R2 64,17 R3 64,89
S1 61,46 S2 60,70 S3 59,85
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 61,60 |
Profit Target Level | 62,80 |
Stop Loss Level | 60,50 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 63,00 |
Profit Target Level | 62,00 |
Stop Loss Level | 63,40 |