Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pasangan mata uang EUR/USD mencatatkan penurunan tipis di sekitar level 1.1400 selama sesi perdagangan Eropa pada Selasa. Penurunan ini terjadi seiring stabilnya dollar AS (USD), meskipun sentimen terhadap greenback masih dibayangi ketidakpastian terkait prospek perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Indeks dollar AS (DXY), yang mengukur kinerja dolar terhadap enam mata uang utama, sempat naik mendekati level 99.20. Namun, indeks ini tetap berada dalam kisaran perdagangan Senin, mencerminkan keraguan investor terkait perkembangan perdagangan global. Pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bahwa China harus mengambil langkah awal dalam pembicaraan perdagangan menambah ketidakpastian tersebut. Bessent menegaskan bahwa hubungan dagang antara kedua negara sangat tidak seimbang, dengan volume ekspor China jauh melebihi ekspor AS ke China.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyebutkan bahwa Presiden China Xi Jinping telah beberapa kali menghubunginya untuk membahas perdagangan bilateral. Namun, pernyataan ini dibantah oleh Kementerian Luar Negeri China, yang menyatakan bahwa tidak ada pembicaraan resmi mengenai perdagangan yang dilakukan kedua belah pihak. Kontradiksi ini semakin mengurangi harapan akan resolusi cepat dalam perang dagang AS-China.
Sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini menjadi sorotan investor. Data seperti Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama, Indeks Manajer Pembelian ISM, Perubahan Ketenagakerjaan ADP, dan data Payroll Non-Pertanian (NFP) bulan April, serta Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Maret, diperkirakan memengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve.
Selain itu, data lowongan pekerjaan JOLTS untuk bulan Maret juga akan menjadi perhatian pada sesi perdagangan AS. Laporan ini diperkirakan menunjukkan angka 7,5 juta, sedikit lebih rendah dibandingkan 7,56 juta pada Februari.
Di sisi lain, euro juga mengalami tekanan meskipun terdapat perbaikan sentimen konsumen Jerman. Indeks sentimen konsumen GfK untuk bulan Mei naik menjadi -20,6 dari revisi sebelumnya -24,3, namun tetap berada di wilayah negatif.
Pernyataan dari anggota Dewan ECB, Piero Cipollone, memperingatkan bahwa perang dagang global dapat memiliki dampak resesi yang jelas terhadap zona euro. Hal ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Juni, menyusul pemangkasan ketujuh dalam setahun terakhir.
Secara keseluruhan, EUR/USD diperkirakan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek. Namun, jika data AS yang dirilis menunjukkan kelemahan ekonomi, pasangan mata uang ini dapat kembali menguat dan mendekati level resistensi di 1.1500.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD memiliki potensi untuk tetap bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.1375. Selama harga bertahan di atas level tersebut, penguatan kemungkinan akan berlanjut untuk menguji area resistance di kisaran 1.1425–1.1480.
Namun, jika harga bergerak turun di bawah 1.1375, skenario alternatif menunjukkan potensi pelemahan lebih lanjut menuju area support di 1.1340–1.1310.
Resistance 1: 1.1425 Resistance 2: 1.1450 Resistance 3: 1.1480
Support1: 1.1375 Support 2: 1.1340 Support 3: 1.1310