Dolar AS Melemah Menjelang Keputusan The Fed
Peluang Trading GBP/USD semakin terbuka lebar di tengah sentimen dovish The Fed. Dolar AS melemah menjelang keputusan kebijakan bank sentral AS, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September semakin menguat. Kondisi ini memberikan dorongan bagi Pound Sterling, terutama dengan dukungan kebijakan Bank of England (BoE) yang cenderung mempertahankan suku bunga tinggi.
Dolar AS tergelincir pada akhir pekan lalu setelah data inflasi produsen (PPI) yang lebih tinggi dari perkiraan tidak mampu menahan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September. Pasar uang kini mencatat probabilitas lebih dari 87% untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin dalam pertemuan mendatang, naik dari 84% sepekan sebelumnya.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga ini menekan kekuatan dolar, meski data ekonomi AS seperti penjualan ritel dan harga impor menunjukkan ketahanan permintaan domestik. Investor juga menunggu simposium Jackson Hole minggu depan untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter The Fed.
Pound Sterling Dapat Dukungan dari Kebijakan BoE
Pound Sterling tetap tangguh setelah Bank of England (BoE) mengisyaratkan perlunya mempertahankan suku bunga di level tinggi untuk mengatasi risiko inflasi yang masih persisten di Inggris. Pernyataan ini mengurangi spekulasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh BoE, sehingga menopang nilai tukar GBP.
Data ekonomi domestik Inggris yang terbaru juga menunjukkan harga rumah Nationwide naik 2,1% secara tahunan pada Agustus, meskipun pertumbuhan melambat dari bulan sebelumnya. Secara bulanan, harga rumah justru turun tipis 0,1%, menandakan bahwa tekanan dari keterjangkauan dan biaya hipotek yang tinggi masih membatasi daya beli konsumen.
GBP/USD Menguat di Atas 1.3530
Pada awal perdagangan Senin di sesi Eropa, pasangan GBP/USD diperdagangkan stabil di sekitar 1.3530, lebih tinggi dari sesi sebelumnya. Penguatan Pound terutama ditopang oleh berkurangnya peluang pemangkasan suku bunga BoE, sementara dolar AS terus menghadapi tekanan akibat meningkatnya keyakinan terhadap pelonggaran kebijakan The Fed.
Pound Sterling juga mendapat dukungan tambahan dari spekulasi kebijakan fiskal di Inggris, termasuk kemungkinan penerapan pajak keuntungan tambahan terhadap bank komersial untuk menambah penerimaan negara.
Fokus Pasar ke Data Ketenagakerjaan AS
Investor kini menanti serangkaian data ketenagakerjaan AS pekan ini, termasuk ADP Employment Change, Average Hourly Earnings, serta Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan Agustus. Data ini akan menjadi penentu utama arah kebijakan The Fed dan dapat memengaruhi tren GBP/USD dalam jangka pendek.
Selama sentimen dovish masih mendominasi ekspektasi terhadap The Fed, GBP/USD berpotensi melanjutkan penguatan, dengan level psikologis 1.3600 sebagai target berikutnya. Namun, apabila data ketenagakerjaan AS menunjukkan kekuatan yang signifikan, dolar AS bisa mendapat dorongan balik yang menekan laju kenaikan Pound.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih cenderung bullish dengan level pivot di 1.3500. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji resistance terdekat di 1.3550, dan jika mampu menembusnya, penguatan bisa berlanjut menuju area 1.3570–1.3600.
Sebagai alternatif skenario, jika harga bergerak di bawah 1.3500, maka berpeluang melanjutkan penurunan untuk menguji support di kisaran 1.3480–1.3460.
Resistance 1: 1.3570 Resistance 2: 1.3570 Resistance 3: 1.3600
Support1: 1.3500 Support 2: 1.3480 Support 3: 1.3460
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Harga emas pada time frame H4 memperlihatkan tren naik yang solid setelah menembus resistance penting di 3.434 dan 3.423 serta bertahan di atas SMA 50. Saat ini harga tengah menguji resistance 3.456. Apabila level ini berhasil ditembus dan harga mampu bertahan di atasnya, potensi kenaikan menuju area psikologis 3.500 hingga 3.537 semakin terbuka.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih berada dalam fase pemulihan setelah penurunan sebelumnya. Saat ini harga mengalami koreksi ringan dari area 64,54 dan berpotensi menguji support trendline merah sekaligus area 63,51 yang berdekatan dengan SMA 50. Selama harga mampu bertahan di atas area ini, peluang rebound tetap terbuka dengan target kenaikan ke 64,54, kemudian 65,10 hingga 65,80.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih berpotensi bullish dengan level pivot di 3.406. Selama harga bergerak di atas level tersebut, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji area resistance di 3.423–3.442.
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang masih terjaga. Harga berhasil menembus resistance di area 3.383 dan 3.395. Saat ini harga bergerak di atas garis tren naik dan juga di atas SMA 50. Kondisi ini mengindikasikan momentum bullish yang tetap kuat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD masih berpotensi melanjutkan tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3475. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan tetap terbuka untuk menguji resistance terdekat di 1.3520. Jika area ini berhasil ditembus, maka penguatan berikutnya dapat mengarah ke resistance selanjutnya di kisaran 1.3555–1.3580.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan harga bergerak dalam channel naik setelah berhasil menembus area resistance di sekitar 3.379. Indikator RSI berada di level 64 yang mengindikasikan momentum bullish masih cukup kuat, meski sudah mendekati area overbought.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 memperlihatkan harga yang sempat terkoreksi setelah menyentuh resistance 65.10, kemudian kembali menguat mendekati level 64,23. RSI berada di sekitar 53 yang menunjukkan momentum netral dengan kecenderungan bullish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan pergerakan US Oil di time frame H4 masih cenderung bearish. Level pivot berada di 63,45. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan penurunan berpotensi berlanjut menuju area support 62,80 hingga 62,15.
Pergerakan emas di time frame H4 saat ini menunjukkan tren bullish setelah berhasil menembus area resistance di sekitar 3.374, dengan potensi melanjutkan kenaikan menuju resistance berikutnya di 3.404, 3.420, hingga 3.434.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 sempat mengalami koreksi setelah kenaikan tajam, namun saat ini terlihat mencoba bertahan di atas area support 62,99. Selama harga tidak menembus ke bawah support 62,50 dan 61,96, peluang rebound masih terbuka dengan target kenaikan menuju resistance 64,23 dan 65,10, bahkan berpotensi ke 65.80 jika momentum penguatan berlanjut.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/USD pada time frame H4 masih cenderung bearish dengan pivot berada di level 1.1670. Selama harga bertahan di bawah level ini, penurunan diperkirakan berlanjut menuju area support di 1.1580 hingga 1.1515.
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat harga berhasil menembus garis trendline turun dan juga melewati SMA 50, menandakan potensi perubahan arah ke bullish. Saat ini harga bergerak sideways dalam area 3.358-3.379. Jika harga mampu bertahan di atas level support terdekat tersebut, ada peluang kenaikan lanjutan menuju resistance berikutnya di 3.379 dan 3.391, bahkan terbuka ruang ke area 3.404.
Pergerakan US OIL pada time frame H4 menunjukkan harga berhasil menembus garis trendline turun dan bergerak di atas SMA 50. Kondisi ini menandakan potensi pembalikan arah ke bullish. Saat ini harga tertahan di area resistance 65,10. Jika mampu menembus level tersebut, peluang kenaikan ke resistance berikutnya di 66,37 hingga 67,73 terbuka lebar.
