Market Summary
Harga emas melemah pada hari Selasa akibat aksi ambil untung setelah menyentuh level tertinggi lima pekan. Fokus pelaku pasar kini tertuju pada negosiasi perdagangan menjelang tenggat waktu 1 Agustus yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump. Selain itu, perhatian juga mengarah pada pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang dijadwalkan malam ini dan berpotensi memberikan petunjuk arah kebijakan moneter selanjutnya.
Pergerakan Harga Emas dan Dollar AS
Harga emas spot turun 0,3% menjadi $3.386,25 per ons pada pukul 08:08 GMT, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 17 Juni. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga turun 0,2% menjadi $3.398,40 per ons.
Indeks dollar AS (DXY) naik tipis 0,1% terhadap mata uang utama lainnya. Kenaikan dollar ini membuat harga emas yang dihargakan dalam dollar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Prospek Harga Emas Masih Positif
Meskipun terjadi koreksi harga, emas tetap berada di dekat level tertingginya dalam lima pekan karena ketidakpastian terkait tenggat waktu tarif 1 Agustus. Secara teknikal, harga emas diperkirakan tetap dalam tren bullish dengan area resistance kuat di sekitar $3.420, sementara support terlihat di level $3.350.
Ketegangan Perdagangan AS-Uni Eropa Menambah Tekanan
Diplomat Uni Eropa menyebutkan bahwa blok tersebut tengah mempertimbangkan langkah balasan yang lebih luas terhadap Amerika Serikat seiring meredupnya harapan akan tercapainya kesepakatan perdagangan. Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 30% terhadap produk impor dari Eropa jika kesepakatan tidak tercapai sebelum tenggat waktu.
Fokus Pasar Tertuju pada Kebijakan The Fed
Selain isu perdagangan, perhatian pasar juga mengarah pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang dijadwalkan minggu depan. Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat ini, namun kemungkinan akan mulai memangkasnya pada bulan Oktober.
Secara historis, emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah dan pada saat terjadi ketidakpastian geopolitik maupun ekonomi global.
Pidato Ketua The Fed Jadi Sorotan Malam Ini
Fokus pelaku pasar malam ini akan tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang dijadwalkan berlangsung pukul 19:30 WIB dalam acara “Integrated Review of the Capital Framework for Large Banks” di Washington DC.
Sebagai kepala bank sentral AS, setiap pernyataan Powell sangat diperhatikan oleh pelaku pasar karena berpotensi memberikan petunjuk arah kebijakan suku bunga selanjutnya. Volatilitas pasar sering meningkat selama pidato-pidatonya, terutama jika ia memberikan sinyal yang lebih hawkish dari ekspektasi.
Komentar Powell malam ini diperkirakan akan memengaruhi arah dollar AS dan, secara tidak langsung, harga emas di sesi perdagangan berikutnya.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bullish. Level pivot berada di area 3.380. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji resistance di kisaran 3.402 hingga 3.425.
Sebagai alternatif skenario, jika harga menembus ke bawah 3.380, tekanan jual dapat mendorong pelemahan lebih lanjut. Target penurunan berada di area support 3.370 hingga 3.360.
Resistance 1: 3.402 Resistance 2: 3.415 Resistance 3: 3.425
Support1: 3.380 Support 2: 3.370 Support 3: 3.360
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan penguatan setelah berhasil menembus area resistance 3.375 dan bergerak stabil di atas SMA 50, mengindikasikan tekanan beli yang solid. RSI saat ini berada di atas level 70, menandakan kondisi overbought yang meningkatkan potensi koreksi sementara sebelum tren naik berlanjut.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 masih berada dalam tekanan setelah gagal menembus resistance dan terus bergerak di bawah SMA 50, mengindikasikan tren lemah dalam jangka pendek. RSI yang berada di kisaran 44 menunjukkan dominasi seller dengan momentum beli yang masih terbatas.
Berdasarkan analisis Trading Central, pergerakan EUR/USD pada time frame H4 masih menunjukkan kecenderungan bullish, dengan level pivot berada di 1.1605. Selama harga tetap bergerak di atas level ini, potensi penguatan diperkirakan masih berlanjut. Resistance terdekat berada di area 1.1657. Jika level ini berhasil ditembus, maka peluang kenaikan lanjutan terbuka menuju resistance berikutnya di kisaran 1.1685 hingga 1.1720.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan pergerakan dalam fase konsolidasi dengan kecenderungan naik, didukung oleh garis tren naik (biru) yang masih terjaga serta posisi harga yang berada di atas SMA 50, mengindikasikan potensi lanjutan tren bullish. Namun, harga saat ini sedang menguji area resistance di sekitar 3.357.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga berada dalam tekanan setelah gagal bertahan di atas SMA 50, yang kini kembali berperan sebagai resistance dinamis. Koreksi ini menempatkan harga mendekati zona support 65,01; jika level ini ditembus, maka penurunan berpotensi berlanjut menuju 64,18 hingga 63,13.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih berpotensi melanjutkan tren bearish pada time frame H4. Level pivot berada di 149.00. Selama harga tetap di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan berlanjut. Target penurunan berada di area support 148.25 hingga 147.75.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan harga bergerak dalam tren naik jangka pendek, didukung oleh garis uptrend line yang masih terjaga. Harga saat ini juga berada di atas SMA 50, yang berfungsi sebagai support dinamis tambahan. Area 3.310–3.324 menjadi zona support penting, dan harga telah memantul dari sana, mengindikasikan adanya minat beli.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan harga berada dalam tren turun setelah penurunan tajam dari area 70 an, dan saat ini sedang melakukan pullback ke area resistance di sekitar 67,12 yang berdekatan dengan SMA 50. Terlihat ada gap kecil yang mungkin sedang coba diisi oleh harga, namun tekanan jual masih mendominasi selama harga berada di bawah resistance 67.12.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih berada dalam tren bearish. Level pivot berada di 1.3430. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan berlanjut. Target penurunan berada di area support 1.3360 hingga 1.3300.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan kecenderungan bullish jangka pendek dengan terbentuknya higher low yang ditopang oleh trendline naik berwarna biru. Harga saat ini juga bergerak di atas SMA 50, menandakan momentum beli yang mulai menguat. Level resistance terdekat berada di 3.359, dan jika mampu ditembus, potensi kenaikan menuju 3.375 dan 3.395 terbuka lebar.
Pergerakan US Oil (WTI) pada time frame H4 menunjukkan tekanan bearish. Harga telah menembus trendline naik (biru) dan kini bergerak di bawah garis SMA 50. Ini menandakan perubahan momentum ke arah turun. Tekanan jual juga terlihat dari indikator RSI yang berada di bawah level 40. Posisi ini mendekati area oversold dan menunjukkan dominasi penjual.
Menurut analisis Trading Central, pergerakan USD/JPY masih menunjukkan kecenderungan bullish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 148.25. Selama harga bertahan di atas level 148.25, potensi kenaikan masih terbuka. Arah selanjutnya mengincar area resistance di kisaran 149.60 hingga 150.30.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tanda-tanda pelemahan setelah harga gagal menembus area resistance di kisaran 3.359–3.375. Saat ini, harga juga telah menembus ke bawah SMA 50, yang mengindikasikan tekanan bearish mulai menguat. Indikator RSI berada di sekitar level 43, mencerminkan momentum yang lemah dan belum mencapai wilayah oversold, sehingga masih membuka peluang untuk penurunan lanjutan.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat mulai melemah setelah harga menembus ke bawah garis trendline naik dan SMA 50, yang mengindikasikan potensi pembalikan arah menuju tren bearish. Penurunan ini juga didukung oleh posisi RSI yang berada di sekitar level 44, menunjukkan momentum lemah dan membuka ruang untuk kelanjutan tekanan jual.
