Market Summary
Nilai tukar dollar AS terpantau melemah signifikan terhadap yen Jepang pada perdagangan Selasa, seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kondisi fiskal AS dan ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump. Pair USD/JPY turun 0,64% ke level 143,08 — mencerminkan posisi terlemah dollar dalam tiga minggu terakhir terhadap yen.
Kekhawatiran Fiskal dan Ketidakpastian Perdagangan Membebani Dollar
Pelemahan dollar AS terjadi setelah proposal anggaran Trump yang ambisius memicu kecemasan pasar, terutama karena RUU tersebut berpotensi menambah defisit sebesar $3,3 triliun dalam dekade mendatang. Ketidakpastian ini diperparah dengan mandeknya perundingan dagang AS-Jepang. Meskipun belum ada terobosan besar dari putaran ketujuh perundingan, Jepang menyatakan tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan sambil menjaga kepentingan ekonomi domestik.
Presiden Trump juga meningkatkan ketegangan dengan mengancam akan memberlakukan tarif 25% terhadap mobil Jepang serta mengecam Jepang atas ketidaksediaannya membeli beras dari AS. Deadlock ini memperburuk sentimen terhadap dollar, yang kini mencatatkan penurunan lebih dari 10% sepanjang tahun ini — penurunan semester pertama terbesar sejak sistem nilai tukar mengambang diberlakukan pada 1970-an.
Ekspektasi Pelonggaran Kebijakan The Fed Tekan Dollar Lebih Dalam
Pasar mulai memperhitungkan skenario pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve dengan lebih agresif. Goldman Sachs kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang hanya satu kali pemangkasan pada Desember. Hal ini terjadi di tengah indikasi pelemahan pasar tenaga kerja dan efek tarif yang relatif terbatas terhadap inflasi.
Ketua The Fed Jerome Powell menjadi perhatian utama investor menjelang forum Bank Sentral Eropa di Sintra, Portugal. Powell mendapat tekanan dari Presiden Trump, yang meminta suku bunga AS berada di rentang 0,5%-1,75%. Trump mengacu pada suku bunga rendah di negara lain. Meski tidak bisa memecat Powell, tekanan politik ini menimbulkan kekhawatiran. Independensi bank sentral dan kredibilitas kebijakan moneter AS pun dipertanyakan
Yen Jepang Menguat Ditopang Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoJ
Sementara itu, yen Jepang terus menunjukkan penguatan terhadap dollar AS. Sentimen terhadap mata uang safe haven ini tetap kuat, bahkan di tengah nada optimis di pasar saham global.
Penguatan yen terutama didorong oleh survei Tankan dari Bank of Japan (BoJ). Survei ini menunjukkan peningkatan kepercayaan bisnis di sektor manufaktur besar Jepang pada kuartal kedua, naik ke level 13 dari 12 sebelumnya. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar di level 10.
Selain itu, perusahaan Jepang memprediksi inflasi tetap di atas target tahunan 2% BoJ selama lima tahun mendatang. Prediksi ini memperkuat ekspektasi bahwa BoJ akan melanjutkan pengetatan suku bunga. Tekanan inflasi ini bisa menjadi dasar langkah hawkish BoJ ke depan
Fokus Investor Beralih ke Data AS dan Laporan NFP
Menjelang pekan yang dipenuhi data ekonomi penting, investor menantikan rilis laporan ISM Manufacturing PMI dan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) pada Selasa malam waktu AS. Namun fokus utama akan tertuju pada laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang dijadwalkan rilis pada Kamis. Data ketenagakerjaan ini akan menjadi penentu arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Tanda-tanda pelemahan lebih lanjut di pasar kerja bisa memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga, yang akan memperbesar tekanan terhadap dollar AS.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih berada dalam tekanan bearish, dengan level pivot di 144.10. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan berlanjut menuju area support di 142.30 hingga 141.70.
Namun, jika harga mampu menembus ke atas 144.10, maka skenario alternatif terbuka dengan potensi kenaikan lebih lanjut menuju resistance di kisaran 144.35 hingga 144.65.
Resistance 1: 144.10 Resistance 2: 144.35 Resistance 3: 144.65
Support1: 141.70 Support 2: 142.00 Support 3: 141.70
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan harga emas pada time frame H4 menunjukkan pemantulan dari zona support kuat di sekitar 3.245, mengindikasikan adanya minat beli yang signifikan. Saat ini, fokus akan tertuju pada level resistance di area 3.337-3.350. Jika harga mampu menembus area ini, peluang penguatan menuju target selanjutnya di 3.397 akan semakin besar. Namun, keberadaan garis tren menurun (trendline merah) menjadi tantangan penting yang harus dilewati untuk mengonfirmasi perubahan tren ke arah bullish.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini bergerak dalam fase konsolidasi di zona 64.15 hingga 66.40, dengan dukungan dari trendline naik (garis biru) yang menahan penurunan lebih lanjut. Posisi harga yang berada di bawah SMA merah menunjukkan bahwa momentum bullish jangka pendek mulai melemah, meskipun tren naik secara keseluruhan masih tetap terjaga selama harga bertahan di atas trendline tersebut.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di 1.3740. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, potensi pelemahan masih terbuka dengan target support terdekat di 1.3675. Jika level support ini berhasil ditembus, harga berpotensi melanjutkan penurunan menuju area support berikutnya di 1.3650 hingga 1.3635.
Pergerakan emas pada timeframe H4 menunjukkan tren bearish yang kuat, ditandai dengan harga bergerak di bawah garis moving average dan adanya pola lower highs dan lower lows. Tekanan jual terlihat signifikan setelah breakdown dari support di level 3.295.
Dari sisi teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 3.313. Selama harga tetap bertahan di bawah level tersebut, potensi penurunan masih dapat berlanjut, dengan support terdekat berada di 3.278. Jika support ini ditembus, penurunan lebih lanjut menuju 3.262-3.245 menjadi kemungkinan.
Pergerakan harga emas di timeframe H4 menunjukkan bahwa harga saat ini bergerak dalam pola descending channel, yang mengindikasikan tren penurunan. Posisi SMA 50 yang berada di atas harga semakin mengonfirmasi tekanan bearish secara jangka menengah. Indikator RSI juga mengikuti pola descending channel, selaras dengan pergerakan harga, sehingga menegaskan momentum bearish yang konsisten.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga bergerak di atas garis tren naik (ascending trendline) yang bertindak sebagai support dinamis. Posisi SMA 50 berada di atas harga, mengindikasikan tren jangka menengah yang masih bearish, meskipun terdapat indikasi pemantulan dari level support. Indikator RSI 14, yang berada di level oversold mendekati 40, memperlihatkan pelemahan momentum bearish dengan potensi pembalikan.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD masih memiliki potensi untuk melanjutkan tren bullish pada time frame H4. Level pivot kunci berada di 1.1690. Selama harga tetap bertahan di atas level ini, arah pergerakan selanjutnya diperkirakan akan menguji resistance di area 1.1760 hingga 1.1820.
Harga emas saat ini sedang bergerak dalam pola channel down dengan resistance penting di sekitar level 3.347. Harga masih berada di bawah SMA 50, yang menandakan tren bearish sedang dominan. RSI juga menunjukkan momentum negatif dengan descending trendline, mencerminkan bahwa tekanan jual masih kuat dan selaras dengan pola channel turun.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan EUR/GBP masih memiliki kecenderungan bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 0,8531. Selama harga tetap berada di bawah level ini, penurunan kemungkinan akan berlanjut untuk menguji area support di kisaran 0,8496-0,8477.
Pergerakan harga emas pada time frame H4 menunjukkan harga saat ini berada di sekitar level Fibonacci retracement 38,2% di 3.322,09. Indikator RSI mendekati level 30, menunjukkan momentum bearish tetapi belum memasuki area oversold sepenuhnya.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga berada di area support yang ditandai oleh garis tren naik (garis biru) dan area support horizontal di sekitar level 64,15. Indikator RSI berada di bawah level 30, menunjukkan kondisi oversold yang berpotensi memicu pembalikan.
