Market Summary
Harga emas dunia bergerak naik tipis pada perdagangan Jumat (15/8), didukung oleh pelemahan dollar AS. Spot gold tercatat menguat 0,3% menjadi $3.345,21 per troy ounce pada pukul 07.57 GMT, sementara emas berjangka AS kontrak Desember naik 0,3% ke $3.391,70. Meski demikian, secara mingguan emas masih mencatat penurunan sekitar 1,5%, menjadi pekan terburuk sejak akhir Juni.
Penguatan tipis ini terjadi seiring indeks dollar AS yang melemah 0,3%, membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Dalam jangka pendek, pergerakan harga emas menunjukkan korelasi terbalik yang cukup kuat dengan dollar AS, yang saat ini fluktuatif akibat kombinasi data ekonomi, isu tarif, dan perkembangan geopolitik.
Data Inflasi AS Menggeser Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Sentimen pasar dipengaruhi oleh data inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan. Indeks harga produsen (PPI) Juli naik pada laju tercepat dalam tiga tahun, menandakan kenaikan biaya barang dan jasa yang signifikan. Data klaim pengangguran mingguan juga lebih rendah dari estimasi, memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat.
Kombinasi data tersebut membuat investor merevisi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Peluang pemangkasan suku bunga jumbo 50 bps pada September kini memudar, dengan mayoritas pelaku pasar memproyeksikan pemangkasan lebih kecil 25 bps di Oktober mendatang.
Prospek Emas dalam Lingkungan Suku Bunga
Emas tanpa imbal hasil biasanya lebih menarik di era suku bunga rendah. Namun, prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama membatasi kenaikan harga emas. Meskipun begitu, koreksi harga yang semakin kecil dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa sebagian pembeli memanfaatkan penurunan harga untuk masuk pasar.
Permintaan fisik di India meningkat tipis pekan ini seiring penurunan harga, meskipun di beberapa hub utama Asia lainnya, aktivitas perdagangan masih lesu.
Fokus Pasar pada Geopolitik dan Jackson Hole
Di sisi geopolitik, pasar menantikan hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska. Ekspektasi masih hati-hati mengingat kecilnya peluang terobosan besar terkait perang di Ukraina.
Investor juga akan mengarahkan perhatian pada simposium ekonomi tahunan Jackson Hole pekan depan, di mana Ketua The Fed Jerome Powell berpotensi memberikan sinyal baru terkait arah kebijakan moneter.
Fokus Pasar pada Data Ekonomi AS
Dari sisi data, fokus pasar akan tertuju pada rilis sejumlah indikator ekonomi AS yang berpotensi memicu volatilitas harga emas. Core Retail Sales diperkirakan melambat menjadi 0,3% dari 0,5%, sementara Retail Sales diproyeksikan tetap di 0,6%. Pelemahan data ini dapat menekan dollar AS dan memberi dukungan bagi emas.
UoM Consumer Sentiment diproyeksikan naik tipis ke 61,9, dengan potensi penguatan dollar jika hasil jauh di atas perkiraan. Sementara itu, ekspektasi inflasi UoM yang sebelumnya di 4,5% juga akan diawasi; penurunan nilainya cenderung positif bagi emas, sedangkan kenaikan berpotensi membatasi kenaikan harga logam mulia ini.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bearish dengan level pivot di 3.350. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, potensi penurunan diperkirakan berlanjut untuk menguji area support di 3.332–3.315.
Sebaliknya, jika harga menembus dan bergerak di atas 3.350, maka arah pergerakan berpotensi berbalik naik untuk menguji resistance di 3.358–3.366.
Resistance 1: 3.350 Resistance 2: 3.358 Resistance 3: 3.366
Support1: 3.332 Support 2: 3.325 Support 3: 3.315
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat berada dalam tren turun jangka pendek yang ditandai dengan terbentuknya downtrend line serta posisi harga yang berada di bawah SMA 50. Support terdekat berada di level 3.315, dengan potensi pelemahan lebih lanjut menuju 3.301 hingga 3.281 jika support tersebut ditembus.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren turun jangka menengah, dengan harga bergerak di bawah MA 50. Setelah mengalami koreksi naik, harga kembali gagal menembus resistance 64,56 dan berbalik melemah tajam, disertai gap turun pada pembukaan pasar hari ini. Saat ini, support terdekat berada di 62,99, dan jika level ini ditembus, penurunan berpotensi berlanjut menuju 62,18, 61,24, hingga 60,32.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa GBP/USD berpotensi bearish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 1.3590. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, peluang penurunan terbuka untuk menguji area support di 1.3550 hingga 1.3490.
Pergerakan emas terlihat harga saat ini bergerak sideways , menandakan fase konsolidasi setelah tekanan jual sebelumnya. Posisi harga masih berada di bawah SMA 50, sehingga bias jangka menengah cenderung lemah. Area supply terdekat berada di kisaran 3.370 –3.380, dan selama zona ini belum berhasil ditembus, potensi kenaikan masih terbatas. Jika breakout ke atas 3,380, target berikutnya mengarah ke 3.405.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak di bawah SMA 50 dengan kecenderungan tren menurun. RSI berada di kisaran 39.22, menunjukkan momentum bearish yang masih dominan meskipun ada peluang teknikal rebound jangka pendek. Area resistance terdekat berada di 64,56, diikuti 65,44 dan 66,69.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa EUR/USD masih berpeluang melanjutkan tren bullish, dengan level pivot di 1.1685. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan tetap terbuka, dengan target awal di resistance 1.1730. Jika resistance ini berhasil ditembus, penguatan dapat berlanjut menuju area 1.1760–1.1785.
Pergerakan emas di time frame H4 saat ini terlihat harga bergerak mendekati area resistance 3.358 yang berdekatan dengan SMA50, setelah mengalami rebound dari area 3.337–3.330. Selama harga belum mampu menembus dan bertahan di atas 3.358, risiko pembalikan turun menuju kembali area support 3.337–3.330 tetap ada, bahkan bisa berlanjut ke 3.315 jika tekanan jual menguat.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terus menurun. Saat ini harga berada di dekat support 62,18 setelah gagal bertahan di atas 64,56. Kenaikan sebelumnya juga tertahan oleh SMA 50 yang melandai ke bawah.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas pada time frame H4 masih cenderung bearish dengan level pivot di 3.365. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan jual berpotensi berlanjut dengan target awal di support 3.340. Jika support ini ditembus, penurunan dapat berlanjut menuju area support berikutnya di 3.322 hingga 3.302.
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga telah menembus tren naik jangka pendek dan kini bergerak di bawah SMA 50, menandakan tekanan bearish yang dominan. Area resistance terdekat berada di sekitar 3.358 (bertepatan dengan area SMA 50), sementara support penting berada di 3.333 dengan potensi penurunan lebih lanjut menuju zona 3.313–3.300 yang merupakan area demand sebelumnya. Indikator RSI berada di kisaran 37, mengindikasikan momentum bearish yang masih kuat meski mendekati area oversold, sehingga peluang penurunan berlanjut tetap terbuka apabila harga gagal menembus kembali ke atas SMA 50.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan harga masih berada dalam tren turun di dalam channel bearish. Saat ini, harga mulai membentuk pantulan dari area support 62,18–63,05. Jika harga mampu menembus batas atas channel dan level 64,72, potensi penguatan dapat berlanjut menuju resistance di 65,99 hingga 67,00.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga emas di time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di US$3.380. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, tekanan jual berpotensi berlanjut dengan target support terdekat di US$3.350. Penembusan di bawah support ini dapat membuka ruang penurunan lebih dalam menuju area US$3.340–US$3.322.
Pergerakan emas di time frame H4 saat berada di atas garis SMA 50, menunjukkan tren jangka menengah yang cenderung bullish. Area support utama berada di 3.374, 3.358, dan 3.344, sementara resistance kunci berada di 3.408, 3.434, dan 3.450. Indikator RSI berada di sekitar level 60, menandakan masih ada ruang kenaikan sebelum memasuki area overbought.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 saat ini berada dalam tren turun yang jelas, terlihat dari formasi Channel down dan posisi harga yang berada di bawah SMA 50. Level support penting terletak di 63,05, 62,18, dan 6,.95, dengan area demand yang cukup lebar di sekitar zona 63,05–62,18 yang berpotensi menahan pelemahan harga sementara.
