Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas mengalami tekanan pada Jumat, seiring para investor mulai menyesuaikan kembali pandangan risiko mereka setelah pengumuman tarif impor oleh Presiden AS, Donald Trump. Meski sempat menyentuh rekor tertinggi pada awal pekan, logam mulia ini turun 0,4% ke level $3.101,01 per ons pada pukul 07.10 GMT. Meski demikian, secara mingguan emas masih mencatatkan kenaikan untuk kelima kalinya berturut-turut, menunjukkan daya tariknya sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian pasar.
Tekanan terhadap harga emas terjadi menyusul aksi ambil untung dan penyesuaian posisi menjelang rilis data ketenagakerjaan AS, yang dipandang sebagai petunjuk penting terhadap arah kebijakan suku bunga The Fed. Sebelumnya, emas sempat mengalami koreksi lebih dari 2% setelah Trump mengumumkan tarif impor baru yang memicu kekhawatiran resesi dan aksi jual di pasar yang lebih luas.
Kendati harga emas terkoreksi, beberapa faktor tetap menopang sentimen positif terhadap aset safe haven ini. Kekhawatiran akan dampak ekonomi dari kebijakan tarif timbal balik AS dan meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga mendorong investor untuk tetap bertahan di emas. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun bahkan turun di bawah 4% untuk pertama kalinya dalam enam bulan, mencerminkan meningkatnya ketakutan pasar akan perlambatan ekonomi.
Di sisi lain, melemahnya data ekonomi AS memperkuat pandangan bahwa pelonggaran moneter masih diperlukan. Indeks PMI sektor jasa yang turun ke 50,8 pada Maret, serta data klaim pengangguran mingguan yang sedikit menurun, menunjukkan perlambatan dalam momentum pemulihan ekonomi. Semua ini memperbesar peluang bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga hingga empat kali sepanjang tahun ini, yang pada akhirnya akan memberikan dukungan tambahan bagi harga emas.
Secara keseluruhan, meskipun harga emas sempat melemah menjelang laporan tenaga kerja AS, tekanan tersebut tampaknya bersifat sementara. Ketidakpastian arah kebijakan ekonomi dan kekhawatiran atas dampak tarif baru terhadap pertumbuhan global tetap menjadi faktor pendorong utama bagi penguatan harga emas dalam jangka menengah.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan harga emas masih berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 3.108. Selama harga tetap bergerak di bawah level ini, tekanan turun diperkirakan berlanjut menuju area support di kisaran 3.063 hingga 3.036.
Namun, jika harga berhasil menembus ke atas level 3.108, maka skenario alternatif menunjukkan potensi pembalikan arah ke atas untuk menguji area resistance di 3.119 hingga 3.133.
Resistance 1: 3.108, Resistance 2: 3.119, Resistance 3: 3.133
Support1: 3.063, Support 2: 3.054, Support 3: 3.036
Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren bullish dengan adanya kenaikan harga yang signifikan sejak akhir Februari. Harga saat ini sedang menguji level pivot point (PP) di 3110.61 setelah mengalami koreksi dari level resistance R1 di 3167.09. Tren naik masih didukung oleh garis tren biru yang berfungsi sebagai support dinamis. Jika harga mampu bertahan di atas garis tren dan level pivot, ada peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju R1, bahkan ke R2 di 3224.15.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa US Oil masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 69,75. Selama harga tetap berada di bawah level ini, tekanan jual berpotensi berlanjut untuk menguji area support di 68,80-68,25.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan bahwa tren sebelumnya bullish, namun kenaikan tertahan di resistance 72.07 sebelum mengalami tekanan jual signifikan. Harga kemudian turun tajam dengan langsung membentuk gap dan menembus support 70.61, yang kini berfungsi sebagai resistance terdekat. Pergerakan harga di bawah level ini mengindikasikan potensi pembalikan tren ke bearish, terutama dengan SMA 50 yang mulai bergerak di atas harga, memperkuat kemungkinan perubahan arah.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central melihat bahwa pasangan GBP/USD masih cenderung bearish pada time frame H4 ini, dengan level pivot di 1.2940. Selama harga tetap bertahan di bawah level tersebut, pair tersebut masih berpeluang turun menguji level support 1.2890-1.2860.
Grafik XAU/USD pada timeframe H4 menunjukkan tren bullish yang masih berlanjut, dengan harga bergerak di atas garis tren naik dan SMA 50. Saat ini, harga sedang menguji level pivot di 3.123,08 setelah mengalami koreksi dari level tertinggi terbaru. Jika harga mampu bertahan di atas pivot dan kembali menguat, maka potensi kenaikan menuju resistance pertama (R1) di 3.145,51 masih terbuka, dengan target berikutnya di resistance kedua (R2) di 3.171,50.
Grafik US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren bullish yang masih bertahan, dengan harga bergerak di atas SMA 50 dan level support utama. Saat ini, harga sedang menguji area resistance di 72,07 setelah mengalami kenaikan tajam. Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas level ini, maka target berikutnya berada di 72,74 dan 73,65.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan AUD/USD masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 0.6270. Selama harga tetap berada di bawah level ini, tekanan jual berpotensi berlanjut untuk menguji area support di 0.6230–0.6200.
Pada time frame H4, harga emas menunjukkan tren naik yang kuat dengan posisi harga saat ini berada di atas garis pivot (PP) di 3.109,45 dan di atas SMA 50, yang mengindikasikan momentum bullish yang solid. Harga saat ini mendekati resistance pertama (R1) di 3.142,31, dengan RSI berada di 78.39, yang menandakan kondisi overbought dan potensi koreksi dalam jangka pendek.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/JPY masih berpotensi bergerak bearish dengan level pivot di 149.60. Selama harga bertahan di bawah level ini, potensi pelemahan lebih lanjut dapat menguji area support di kisaran 148.15–147.40.
Pada time frame H4, pergerakan US Oil menunjukkan upaya untuk mempertahankan momentum bullish, dengan harga yang kini berada di atas level support utama di 69.18. Tren positif jangka menengah didukung oleh SMA 50 yang mengarah ke atas, sementara RSI berada di level 55.36, menandakan masih adanya ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum memasuki kondisi overbought.
