Market Summary
Peluang trading GBP/USD pasca komentar Reeves menjadi sorotan utama pelaku pasar pada pekan ini. Setelah Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, menegaskan kembali komitmennya terhadap aturan fiskal yang “iron clad”, pasar merespons dengan pelemahan Pound terhadap Dolar AS. Sterling turun 0,34% ke level $1,3092 setelah pernyataan Reeves, menandai kinerja bulanan terlemah terhadap dolar sejak Juli.
Komitmen Fiskal Reeves dan Dampaknya pada Pound Sterling
Reeves menyampaikan dalam pidato pra-anggaran bahwa Inggris masih menghadapi tantangan besar akibat suku bunga tinggi dan kurangnya investasi publik selama bertahun-tahun. Ia menegaskan bahwa langkah-langkah fiskal ketat diperlukan agar anggaran tetap terkendali, bahkan jika harus melanggar sebagian janji manifesto sebelumnya.
Sikap Reeves ini memunculkan ekspektasi kenaikan pajak dalam Anggaran Musim Gugur mendatang. Pasar menilai, kebijakan fiskal yang lebih ketat dapat menekan daya beli dan memperlambat pertumbuhan ekonomi Inggris. Hal tersebut memperburuk sentimen terhadap Pound, yang juga tertekan oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris (gilt) sebesar 5,9 basis poin menjadi 4,379%.
Ketidakpastian Menjelang Keputusan Bank of England
Situasi ini menambah ketidakpastian menjelang keputusan suku bunga Bank of England (BoE) minggu ini. Pasar kini memperkirakan peluang hampir 50:50 antara pemangkasan atau penahanan suku bunga. Sebelumnya, pelaku pasar memperkirakan tidak ada perubahan hingga musim semi tahun depan, namun ekspektasi berubah karena tanda-tanda pendinginan inflasi dan prospek kebijakan fiskal yang lebih ketat.
Kondisi ini menciptakan peluang trading GBP/USD pasca komentar Reeves, terutama bagi trader yang mampu memanfaatkan volatilitas jelang pengumuman kebijakan BoE.
Dolar AS Menguat, Tekanan pada Pound Meningkat
Sementara itu, Dolar AS menunjukkan kekuatan baru. Indeks Dolar (DXY) sempat mencapai level tertinggi tiga bulan di sekitar 100,00 sebelum turun tipis ke 99,85. Spekulasi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember juga mulai berkurang, dari peluang 94,4% menjadi 67,3%.
Komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menyebut bahwa keputusan Desember “belum disepakati” membuat investor menahan ekspektasi dovish. Mary Daly dari The Fed San Francisco menegaskan bahwa kebijakan moneter masih perlu bersifat restriktif karena inflasi tetap di atas target 2%.
Kombinasi penguatan dolar dan ketidakpastian kebijakan Inggris memperlemah posisi Pound terhadap mata uang utama lainnya.
Outlook GBP/USD
Peluang trading GBP/USD pasca komentar Reeves terbuka lebar bagi trader yang fokus pada dinamika kebijakan fiskal dan moneter. Jika BoE mengambil sikap dovish dengan memangkas suku bunga, GBP/USD berpotensi turun menembus area 1.3050. Namun, apabila BoE mempertahankan suku bunga sambil memberi sinyal hawkish, Pound bisa rebound ke area 1.3200.
Selain itu, data ekonomi AS seperti ADP Employment Change akan menjadi katalis tambahan. Perbaikan data tenaga kerja AS dapat memperkuat dolar, sedangkan hasil di bawah ekspektasi mungkin memberi napas bagi Pound.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3105. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan jual diperkirakan berlanjut untuk menguji area support di 1.3030–1.2950.
Sebagai alternatif skenario, jika harga mampu menembus dan bertahan di atas 1.3105, maka peluang penguatan dapat terbuka menuju area resistance di 1.3140–1.3154.
Resistance 1: 1.3105 Resistance 2: 1.3140 Resistance 3: 1.3154
Support1: 1.3030 Support 2: 1.2995 Support 3: 1.2950
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.





Pergerakan harga emas pada grafik H4 tampak sideways dengan tekanan jual yang masih dominan, mengingat harga tetap bergerak di bawah garis SMA 50 yang berfungsi sebagai resistance dinamis. Upaya kenaikan harga tertahan di area 4.027–4.046, sementara support terdekat terlihat di kisaran 3.971 dan 3.948.
Pergerakan harga US Oil pada grafik H4 menunjukkan potensi penguatan setelah harga berhasil bertahan di atas garis SMA 50 yang kini berperan sebagai support dinamis. Selama harga tetap di atas area 60,66, peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju resistance 61,36 hingga 62,02 masih terbuka.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil pada time frame harian masih berada dalam tren bullish, dengan level pivot di 60,75. Selama harga bertahan di atas level tersebut, peluang kenaikan diperkirakan masih terbuka untuk menguji area resistance 61,95–62,40.

Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren menurun setelah gagal bertahan di atas area resistance di sekitar 4.027, dengan harga saat ini bergerak di bawah garis SMA 50 yang berfungsi sebagai resistance dinamis. Struktur harga membentuk lower high, mengindikasikan tekanan jual masih dominan.
Grafik WTI Crude Oil H4 menunjukkan potensi pergerakan bullish setelah harga berhasil menembus dan bertahan di atas garis MA biru yang kini berfungsi sebagai support dinamis. Struktur harga membentuk pola higher low, menandakan tekanan beli yang meningkat. Jika harga mampu menembus resistance di 61,38, maka potensi kenaikan dapat berlanjut menuju area 62,02 hingga 62,58.

Grafik XAU/USD pada timeframe H4 menunjukkan bahwa harga saat ini berada dalam fase pemulihan setelah tren turun yang cukup tajam. Harga bergerak di bawah SMA 50 yang menurun, menandakan tren jangka menengah masih bearish. Namun, terdapat potensi perubahan arah jika harga mampu menembus area resistance kunci di sekitar 4.060 yang bertepatan dengan SMA 50. Selama harga masih tertahan di bawah area ini, kenaikan yang terjadi cenderung bersifat pullback sebelum melanjutkan penurunan menuju support di 4.007, 3.982, dan 3.960.
Grafik WTI Crude Oil pada timeframe H4 memperlihatkan harga sedang bergerak mendatar setelah sebelumnya mengalami penurunan tajam. Saat ini, harga berada tepat di sekitar garis SMA 50 (biru), yang menjadi area keseimbangan antara buyer dan seller. Selama harga mampu bertahan di atas SMA 50 dan menembus resistance terdekat di 60,66, maka ada peluang penguatan lanjutan menuju 61,38 dan 62,02. Skenario bullish ini akan semakin kuat jika RSI berhasil naik melewati level 50, menandakan peningkatan momentum beli.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan EUR/USD masih berada dalam tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.1595. Selama harga tetap bergerak di atas level tersebut, peluang kenaikan diperkirakan masih terbuka untuk menguji area resistance 1.1645–1.1690.

