Market Summary
Peluang trading USD/JPY setelah terpilihnya Takaichi menjadi PM Jepang menjadi sorotan utama di pasar forex pekan ini. Pasangan mata uang tersebut terus memperpanjang kenaikan hingga sesi Asia, bergerak di sekitar level 152,50. Penguatan dolar Amerika Serikat (USD) terhadap yen Jepang (JPY) didorong oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Perdana Menteri baru, Sanae Takaichi, akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif dan mempertahankan sikap moneter longgar.
Kebijakan Takaichi dan Dampaknya pada Yen Jepang
Takaichi dikenal sebagai tokoh politik dengan pandangan dovish dalam hal moneter dan fiskal. Setelah resmi menjabat sebagai Perdana Menteri, pasar menantikan detail dari paket stimulus besar yang dirumorkan akan diumumkan bulan depan. Laporan menyebutkan bahwa nilai stimulus tersebut bisa melampaui paket sebelumnya senilai JPY 13,9 triliun, yang bertujuan untuk menekan tekanan inflasi rumah tangga.
Sementara itu, yen terus melemah karena investor menilai kebijakan ekspansif Takaichi dapat memperluas defisit fiskal Jepang. Hal ini memperkuat peluang trading USD/JPY setelah terpilihnya Takaichi, karena investor cenderung memilih dolar sebagai aset lindung nilai.
Peran Bank of Japan dan Harapan Pasar
Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan menahan suku bunga pada pertemuan pekan depan. Namun, sebagian pelaku pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga baru pada Januari mendatang. Ketidakpastian ini menambah volatilitas pada yen, yang sempat mendekati level terendah tujuh bulan di 153,29 per dolar.
Menurut analis pasar, “Pembelian yen berdasarkan harapan kebijakan Takaichi telah selesai, kini pasar menunggu implementasi konkret dan kelayakan kebijakan tersebut.” Dengan kata lain, arah USD/JPY selanjutnya akan sangat bergantung pada seberapa cepat dan efektif kebijakan Takaichi dieksekusi.
Faktor Eksternal: Data Inflasi AS dan Ketegangan Dagang
Selain faktor domestik Jepang, arah peluang trading USD/JPY setelah terpilihnya Takaichi juga dipengaruhi oleh dinamika global. Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama karena investor menunggu rilis data inflasi konsumen (CPI) Amerika Serikat. Data ini penting meskipun fokus Federal Reserve kini bergeser dari inflasi menuju pasar tenaga kerja.
Sementara itu, ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing masih menjadi perhatian. Presiden AS Donald Trump menyatakan optimismenya terhadap pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan, yang diharapkan menghasilkan beberapa kesepakatan baru, termasuk dalam bidang ekspor kedelai dan pembatasan senjata nuklir.
Kesimpulan: Momentum Positif bagi Dolar AS
Dengan kombinasi kebijakan dovish dari pemerintah Jepang dan potensi stimulus besar, yen berisiko terus melemah dalam jangka pendek. Sementara dolar AS mendapatkan dukungan dari sentimen positif terkait perdagangan dan ekspektasi inflasi.
Oleh karena itu, peluang trading USD/JPY setelah terpilihnya Takaichi dinilai tetap terbuka lebar, terutama bagi trader yang memanfaatkan momentum pelemahan yen dan potensi penguatan dolar hingga rilis data ekonomi berikutnya.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih cenderung bullish pada time frame H4. Level pivot utama berada di area 151.90, dan selama harga tetap bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan dinilai masih terbuka. Resistance terdekat berada di 152.80, dan jika level ini berhasil ditembus, peluang penguatan lanjutan menuju 153.20–154.00 semakin besar.
Sebagai skenario alternatif, jika harga justru menembus ke bawah 151.90, maka tekanan jual berpotensi mendorong USD/JPY melanjutkan penurunan menuju area support 151.50–151.10.
Resistance 1: 152.80 Resistance 2: 153.20 Resistance 3: 154.00
Support1: 151.90 Support 2: 151.50 Support 3: 151.10
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.





Grafik XAU/USD pada timeframe H4 memperlihatkan pola double top di area resistance 4.379, dengan target penurunan sudah tercapai di kisaran 4.000 setelah sebelumnya berhasil menembus neckline di area 4.186, yang kini berubah fungsi menjadi resistance. Pola ini menandakan potensi pembalikan arah dari tren naik sebelumnya. Saat ini, harga bergerak di bawah SMA 50 yang berada di sekitar level 4.186, memperkuat indikasi bahwa tekanan jual masih mendominasi. Setelah penurunan tajam, harga tengah melakukan retracement menuju area 4.160–4.186 yang kini berperan sebagai zona resistance utama.
Grafik US Oil pada timeframe H4 menunjukkan harga mulai berbalik arah setelah tren turun yang cukup panjang. Saat ini, harga telah menembus garis trendline turun dan bergerak di atas SMA 50. Kondisi ini menandakan adanya perubahan momentum dari bearish ke bullish.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil (WTI) masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 57,60. Selama harga bergerak di atas level tersebut, potensi kenaikan diperkirakan masih berlanjut untuk menguji area resistance 58,90–60,00.


Harga emas (XAU/USD) saat ini bergerak di bawah SMA 50 yang berada di kisaran 4.186, menandakan perubahan arah tren jangka menengah ke sisi bearish. Level tersebut kini berfungsi sebagai resistance utama setelah sebelumnya menjadi support. Meski demikian, harga masih bertahan di atas garis trend line naik dan area support penting di sekitar 4.060.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih berada dalam tren turun yang jelas, di mana pergerakan harga terus berada di bawah garis SMA 50 yang kini bertindak sebagai resistance dinamis di sekitar area 58,04–58,83. Saat ini harga mencoba melakukan koreksi naik, namun momentum kenaikan terlihat terbatas karena tekanan jual masih dominan.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 mulai mengarah bearish, dengan level pivot di kisaran 4.305. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan penurunan berpotensi berlanjut untuk menguji area support terdekat di 4.220, dan jika tembus, support berikutnya berada di kisaran 4.165–4.123.

Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren bullish yang masih kuat. Harga bergerak di atas SMA 50 dan uptrend line, menandakan dominasi pembeli. Setelah koreksi singkat, harga kembali naik dan mendekati resistance di 4.379. Jika level ini tembus, potensi target berikutnya berada di 4.453 dan 4.526 sesuai proyeksi Fibonacci.
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren bearish yang masih dominan. Harga terus bergerak di bawah garis SMA50, menandakan tekanan jual masih kuat. Garis tren menurun juga mempertegas bahwa setiap kenaikan sejauh ini hanya merupakan koreksi dalam tren turun yang lebih besar.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan AUD/USD masih berada dalam tekanan bearish pada time frame H4 dengan level pivot di 0.6510. Selama harga bergerak di bawah area pivot tersebut, tekanan jual diperkirakan akan berlanjut dengan potensi penurunan menuju support di kisaran 0.6480 hingga 0.6445.
