FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Yen mengalami penguatan pada hari Senin setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jepang yang lebih baik dari perkiraan. Di sisi lain, dollar AS tetap berada di dekat level terendah dalam dua bulan akibat pengurangan taruhan investor terhadap tarif AS. Yen terakhir diperdagangkan naik 0,58% terhadap dollar di level 151,44. Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal keempat didorong oleh peningkatan belanja bisnis dan kenaikan konsumsi yang mengejutkan.
Data tersebut memperkuat prospek kenaikan suku bunga tambahan oleh Bank of Japan (BOJ) tahun ini. Pasar memperkirakan kenaikan sekitar 37 basis poin lagi hingga akhir Desember. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga nominal yang lebih cepat dibandingkan konsumsi riil memberikan indikasi bahwa BOJ mungkin mengambil langkah agresif dalam mengendalikan inflasi. Data ini juga menghapus kekhawatiran akan melemahnya konsumsi, membuka peluang bagi BOJ untuk menaikkan suku bunga lebih cepat.
Di pasar global, dollar AS kesulitan untuk bangkit setelah pelemahan akibat data penjualan ritel AS yang lemah pada Jumat lalu dan optimisme investor terhadap penundaan penerapan tarif timbal balik. Meskipun pasar saham dan obligasi AS ditutup karena libur Hari Presiden, dollar tetap diperdagangkan di pasar internasional. Indeks dollar terakhir berada di level 106,76 setelah jatuh 1,2% pekan lalu. Pada hari Jumat, indeks ini sempat mencapai level terendah sejak pertengahan Desember di 106,56.
Isu geopolitik juga menjadi perhatian dengan laporan bahwa pembicaraan untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina akan dimulai di Arab Saudi minggu ini. Sementara itu, euro turun 0,1% menjadi $1,0482, setelah mencapai level tertinggi dalam dua minggu pada hari Jumat. Pound sterling menguat 0,1% ke $1,2596 setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam dua bulan.
Kelemahan dollar AS sebagian besar didorong oleh optimisme bahwa tarif mungkin tidak akan terlalu mengganggu seperti yang sebelumnya dikhawatirkan, meskipun situasi Ukraina masih memengaruhi sentimen. Selain itu, data ekonomi menunjukkan tanda-tanda bahwa momentum ekonomi AS mulai melemah, menambah tekanan pada dollar.
Dollar Australia naik ke level tertinggi dalam dua bulan terhadap dollar AS yang lebih lemah, terakhir diperdagangkan di $0,6366 menjelang keputusan suku bunga dari Reserve Bank of Australia (RBA) pada Selasa. RBA diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, yang akan menjadi pengurangan pertama dalam lebih dari empat tahun. Kiwi Selandia Baru juga mencapai puncak dua bulan sebelum melemah sedikit dan terakhir diperdagangkan di $0,5736. Pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Bank Sentral Selandia Baru dalam pertemuan kebijakan pada Rabu.
Saham Eropa menguat pada hari Senin, dengan indeks STOXX 50 dan STOXX 600 naik sekitar 0,5%. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan saham sektor pertahanan karena ekspektasi peningkatan belanja pertahanan oleh pemerintah Eropa. Para pemimpin Eropa bertemu di Paris untuk membahas respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Harga emas kembali naik di atas $2.900 per ons pada Senin, didukung oleh dollar yang lebih lemah dan kekhawatiran perang dagang akibat ancaman tarif timbal balik AS. Harga emas spot naik 0,5% menjadi $2.897,49, sementara emas berjangka AS naik 0,3% menjadi $2.910,30.
Harga minyak menguat setelah serangan terhadap stasiun pipa minyak di Laut Kaspia memperlambat aliran minyak dari Kazakhstan. Investor juga memantau perkembangan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata antara Moskow dan Kiev, yang dapat meringankan sanksi dan meningkatkan pasokan global. Minyak mentah Brent naik 48 sen menjadi $75,22 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 65 sen menjadi $71,39 per barel. Libur Hari Presiden di AS membuat volume perdagangan relatif rendah.
Prospek Harga Emas Hari Selasa (18/02)
Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren bullish yang signifikan sejak pertengahan Januari 2025. Saat ini, harga sedang berada dalam fase konsolidasi setelah mencapai level resistance kuat di sekitar 2.943, yang telah diuji dua kali dan membentuk pola double top. Support terdekat berada di level 2.864, sementara level support kritis berada di sekitar 2.807. RSI berada di level netral (48.44), mencerminkan momentum yang melemah tanpa indikasi jenuh beli atau jual yang jelas. Jika harga berhasil menembus resistance di 2.906, besar kemungkinan tren naik akan berlanjut menuju level 2.928 hingga 2.943.
Sebaliknya, jika gagal menembus resistance tersebut, harga berpotensi kembali menguji support di 2.864. Apabila support ini ditembus, harga berpeluang terkoreksi lebih dalam hingga level 2.834 atau 2.807.
Data Perdagangan pada hari Senin (17/02)
Open: 2.884,60 High: 2.906,35 Low: 2.878,80 Close: 2.897,60 Range: 27,55
GOLD INTRADAY AREA
R1 2.906 R2 2.928 R3 2.943
S1 2.864 S2 2.834 S3 2.807
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.880 |
Profit Target Level | 2.905 |
Stop Loss Level | 2.860 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.906 |
Profit Target Level | 2.870 |
Stop Loss Level | 2.928 |
Prospek Harga Minyak Hari Selasa(18/02)
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 terlihat bahwa harga terus bergerak dalam tren bearish yang dominan. Saat ini, harga berada di bawah resistance 71,87, yang menjadi area kritis untuk melanjutkan koreksi naik. Level support terdekat berada di 70,47, dengan potensi koreksi lebih dalam menuju 69,74 (FE 61.8) atau 68.39 (FE 100) jika tekanan jual berlanjut. RSI berada di level 47,97, mendekati netral tetapi masih menunjukkan momentum bearish yang moderat. Jika harga mampu menembus resistance 71,87, kemungkinan koreksi menuju 72,54 – 73,65 dapat terjadi, meskipun tren utama tetap cenderung bearish.
Data perdagangan pada hari Senin (17/02)
Open: 70,63 High: 71,32 Low: 70,11 Close: 71,32 Range: 1,21
OIL INTRADAY AREA
R1 71,87 R2 72,54 R3 73,65
S1 70,47 S2 69,74 S3 68,39
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 70,50 |
Profit Target Level | 71,50 |
Stop Loss Level | 69,70 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 71,80 |
Profit Target Level | 70,60 |
Stop Loss Level | 72,60 |