Market Summary
Mata uang euro diperdagangkan melemah tipis terhadap dollar AS (EUR/USD) pada Kamis (24 Juli), menyentuh level $1.1760 atau turun sekitar 0.1%. Penurunan ini terjadi setelah dolar AS menguat tipis menyusul kemajuan dalam negosiasi dagang dengan mitra utama seperti Uni Eropa dan Jepang.
Meskipun demikian, euro masih bertahan di dekat level tertinggi tiga minggu di $1.1830 yang dicapai sebelumnya pada bulan Juli, mencerminkan kekuatan relatif euro selama beberapa pekan terakhir.
Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa Dorong Sentimen Pasar
Kemajuan dalam pembicaraan perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat menjadi katalis utama dalam penguatan euro baru-baru ini. Kedua pihak dikabarkan semakin dekat pada kesepakatan yang mencakup tarif umum sebesar 15% untuk produk-produk asal zona euro, dengan pengecualian untuk beberapa sektor seperti pesawat terbang, perangkat medis, dan alkohol.
Kesepakatan ini dinilai lebih ringan dibanding ancaman tarif 30% yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden AS. Potensi tercapainya kesepakatan ini meredakan kekhawatiran akan terjadinya perang dagang transatlantik, sehingga mendukung penguatan aset berisiko dan menekan permintaan terhadap dolar AS sebagai safe haven.
Data Ekonomi Zona Euro Beragam, Namun Masih Mendukung Euro
Dari sisi fundamental, data ekonomi zona euro memberikan sinyal yang beragam. Survei Kepercayaan Konsumen GfK Jerman menunjukkan kelemahan berlanjut dalam konsumsi domestik, namun indeks PMI (Purchasing Managers Index) awal dari HCOB mengindikasikan pertumbuhan aktivitas bisnis yang melebihi ekspektasi pasar.
Secara keseluruhan, kombinasi antara optimisme perdagangan dan hasil data PMI membantu menopang sentimen positif terhadap euro.
Fokus Pasar Beralih ke Keputusan Suku Bunga ECB
Pasar kini menantikan hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada Kamis malam waktu Eropa. Konsensus umum memperkirakan ECB akan mempertahankan suku bunga tetap setelah tujuh kali pemotongan berturut-turut dalam setahun terakhir.
Dengan inflasi yang telah kembali ke target 2% dan stabilitas harga yang relatif terjaga, ECB diperkirakan akan mengambil sikap wait and see sambil mencermati hasil akhir dari negosiasi tarif dengan AS. Jika kesepakatan tarif 15% benar-benar terjadi, hal ini akan mendukung skenario dasar ECB dan mengurangi kebutuhan untuk pelonggaran moneter tambahan.
Namun demikian, ada kekhawatiran bahwa penguatan euro yang berkelanjutan bisa menekan inflasi dan merugikan daya saing ekspor kawasan tersebut. Beberapa pejabat ECB telah menyampaikan bahwa mereka akan siap bertindak bila apresiasi euro menyebabkan tekanan deflasi lebih lanjut.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa EUR/USD masih bergerak dalam tren bullish pada time frame H4. Level pivot kunci berada di 1.1735. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi penguatan tetap terbuka. Target berikutnya berada di area resistance 1.1800 hingga 1.1850.
Sebagai skenario alternatif, jika harga menembus di bawah 1.1735, tekanan jual bisa meningkat. Arah selanjutnya kemungkinan menguji area support di kisaran 1.1710 hingga 1.1680.
Resistance 1: 1.1800 Resistance 2: 1.1830 Resistance 3: 1.1850
Support1: 1.1735 Support 2: 1.1710 Support 3: 1.1680
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.






Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik jangka menengah yang masih valid ditandai dengan garis tren biru dan posisi harga yang masih berada di atasnya. Saat ini harga mengalami koreksi dari area resistance 3.434 – 3.418 dan kemungkinan akan menguji support dinamis dari SMA 50 di sekitar 3.364.
Pergerakan US Oil pada time frame menunjukkan tekanan bearish setelah gagal mempertahankan level di atas SMA 50 dan support sebelumnya. Harga saat ini berada di bawah MA dan bergerak mendekati zona support 65,01, dengan potensi pantulan terbatas ke area resistance 66,42 – 67,12.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil masih berada dalam tren bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 65,80. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, tekanan penurunan diperkirakan akan berlanjut, dengan support terdekat di 64,80. Jika support ini berhasil ditembus, maka penurunan lanjutan dapat mengarah ke kisaran 64,40–63,90.



Pergerakan emas pada pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah berhasil menembus beberapa level resistance penting, didukung oleh posisi harga yang kini berada di atas SMA 50 sebagai support dinamis. Namun, RSI saat ini berada pada level 73.80, yang mengindikasikan kondisi overbought dan meningkatkan kemungkinan koreksi jangka pendek.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 masih menunjukkan tekanan bearish. Ini terlihat dari posisi harga yang berada di bawah SMA 50 dan pola penurunan yang konsisten sejak pertengahan Juli.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih cenderung bullish. Level pivot berada di area 3.380. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan diperkirakan berlanjut untuk menguji resistance di kisaran 3.402 hingga 3.425.
