FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,65800 – 0,66800
Nampaknya penguatan mata uang Aussie terhadap Dollar AS sedikit tertahan, memangkas keuntungan dari sesi sebelumnya, karena data domestik yang lebih lemah dari perkiraan melemahkan sentimen pasar. Biro Statistik Australia melaporkan bahwa penjualan ritel naik 0,2% pada bulan Mei, naik dari pembacaan datar yang direvisi pada bulan April, tetapi di bawah perkiraan 0,4%. Izin bangunan juga naik kurang dari yang diharapkan, menambah kekhawatiran tentang ekonomi yang melambat. Data tersebut menantang ekspektasi bahwa biaya pinjaman yang lebih rendah dan meningkatnya pendapatan akan menghidupkan kembali permintaan rumah tangga, yang kemungkinan mendorong RBA untuk merevisi prospek konsumsinya ke bawah. Pasar sekarang memperkirakan peluang sebesar 97% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25bps menjadi 3,60% pada pertemuan 8 Juli, sehingga kecil kemungkinan untuk menahan suku bunga. Pedagang juga mengantisipasi pelonggaran lebih lanjut, dengan suku bunga tunai berpotensi turun hingga 2,85%, di bawah sebagian besar perkiraan netral. Sementara itu, Aussie menemukan beberapa dukungan karena Dollar AS tetap tenang mendekati posisi terendah multi-tahun di tengah meningkatnya espektasi pemotongan suku bunga Fed dan kekhawatiran atas RUU belanja yang diusulkan Trump.
Pivot : 0,65709
R1 : 0,65988 S1 : 0,65535
R2 : 0,66162 S2 : 0,65256
R3 : 0,66441 S3 : 0,65082
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 143,500 – 142,500
Pergerakan mata uang Yen Jepang terhadap Dollar AS melemah ke arah 144,236, turun dari level terkuatnya lebih dari 3 minggu setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 35% pada impor Jepang dalam upaya untuk menekan Tokyo agar membuat konsesi perdagangan. Trump menggambarkan negosiasi dengan Jepang sebagai “sangat sulit”, dan sekali lagi mengkritik keengganan negara tersebut untuk menerima mobil dan beras dari AS. Sementara itu, data domestik yang dirilis awal minggu ini menunjukkan peningkatan yang mengejutkan dalam sentimen bisnis di kalangan produsen besar pada kuartal kedua, yang menggarisbawahi ketahanan meskipun adanya peningkatan hambatan eksternal. Dari sisi eksternal, Yen mendapat dukungan dari meningkatnya ekspektasi dovish terhadap kebijakan Federal Reserve dan kekhawatiran pasar atas dampak inflasi dari rancangan undang-undang pajak dan belanja Presiden Trump, yang telah membebani Dollar AS.
Pivot : 143,704
R1 : 144,100 S1 : 143,172
R2 : 144,632 S2 : 142,776
R3 : 145,028 S3 : 142,244
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3752 – 1.3787
Sesuai perkiraan, Pound tertekan turun sebesar 0,79% menjadi $1,3634 pada perdagangan Rabu kemarin, menyusul penurunan tajam pada pasar obligasi pemerintah Inggris (gilts). Ini menjadi penurunan harian terburuk sejak Oktober 2022. Pelemahan mata-uang Inggris ini juga diakibatkan adanya ketidakpastian fiskal pasca-pemerintah Inggris memangkas rencana reformasi tunjangan, disertai spekulasi pergantian Menteri Keuangan. Situasi ini memicu krisis kepercayaan terhadap pemerintahan Partai Buruh yang baru menjabat. Disatu-sisi laporan tenaga-kerja U.S ADP Non-farm menunjukan penurunan yang cukup signifikan tidak sesuai angka perkiraan. Data tenaga-kerja U.S turun sebesar -33.000 pada bulan Juni, menjadi kontraksi pertama dalam lebih dari dua tahun. Angka ini jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 95.000 pekerjaan. Data bulan Mei juga direvisi turun menjadi 29.000. Pounds memiliki peluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data ekonomi Inggris di sektor Jasa yang akan diperkirakan mengalami kenaikan dari angka 50.9 akan naik menjadi 51.3. Disatu-sisi data penting U.S Non-farm payroll akan rilis pada malam nanti yang diperkirakan akan mengalami penurunan.
Open : 1.3632 Pivot : 1.3634
R1 : 1.3679 S1 : 1.3562
R2 : 1.3752 S2 : 1.3512
R3 : 1.3787 S3 : 1.3447
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1828 – 1.1854
Euro ditutup sedikit lebih rendah dari harga pembukaan pada Rabu kemarin. Sempat melemah pada sesi perdagangan Eropa setelah rilis data pengangguran untuk kawasan Eropa naik sebesar 6.3%. Disatu-sisi laporan tenaga-kerja U.S ADP Non-farm menunjukan penurunan yang cukup signifikan tidak sesuai angka perkiraan. Data tenaga-kerja U.S turun sebesar -33.000 pada bulan Juni, menjadi kontraksi pertama dalam lebih dari dua tahun. Angka ini jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 95.000 pekerjaan. Data bulan Mei juga direvisi turun menjadi 29.000. Euro berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung rilisnya data ekonomi di sektor Jasa yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. Disisi-lain data penting U.S Non-farm payroll akan rilis pada malam nanti yang diperkirakan akan mengalami penurunan dari angka 139.0K akan turun ke angka 110.0K.
Open : 1.1796 Pivot : 1.1778
R1 : 1.1809 S1 : 1.1761
R2 : 1.1828 S2 : 1.1745
R3 : 1.1854 S3 : 1.1711
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.7871 – 0.7832
Swiss Franc Melemah 0,06% terhadap U.S Dollar ke level 0,7915. Peemahan ini disebabkan naiknya nilai Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja greenback terhadap sekeranjang mata uang utama. Penguatan Dollar ini terjadi di tengah turunnya angka tenaga-kerja U.S versi ADP Non-farm sebesar -33.000 Angka ini jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 95.000 pekerjaan. Data bulan Mei juga direvisi turun menjadi 29.000. CHF berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilisnya data Inflasi Swiss yang diperkirakan tidak akan berubah tetap di level -0.1%. Disatui-sisi data penting U.S Non-farm payroll akan rilis pada malam nanti yang diperkirakan akan mengalami penurunan dari angka 139.0K akan turun ke angka 110.0K.
Open : 0.7915 Pivot : 0.7907
R1 : 0.7924 S1 : 0.7889
R2 : 0.7920 S2 : 0.7871
R3 : 0.7962 S3 : 0.7832
DXY
Opportunity: Bearish Range 96,700 – 96,500
Mata uang Dollar AS masih enggan jauh dari level terendahnya, Indeks Dollar AS (DXY) bertahan mendekati level terendah dalam lebih dari 3 tahun, karena ekspektasi Federal Reserve yang dovish dan kekhawatiran atas kebijakan fiskal Presiden Trump. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali sikap sabar Fed dalam pemangkasan suku bunga namun tidak menutup kemungkinan akan melakukan tindakan pada pertemuan mendatang, seraya mencatat Fed mungkin telah memangkas suku bunga jika bukan karena dampak inflasi dari tarif Trump. Sementara itu, Senat meloloskan RUU pajak dan belanja Trump, yang diperkirakan akan menambah utang nasional sebesar $3,3 triliun, sehingga memicu kecemasan investor. Fokus pasar sekarang beralih ke laporan pekerjaan Juni (NFP) malam nanti untuk petunjuk kebijakan lebih lanjut. Kelemahan di pasar tenaga kerja sudah terlihat jelas, dengan data ADP menunjukkan hilangnya 33.000 pekerjaan sektor swasta secara mengejutkan pada bulan Juni, jauh di bawah ekspektasi kenaikan 95.000, sehingga menimbulkan kekhawatiran baru mengenai momentum ekonomi.
Pivot : 96,849
R1 : 97,077 S1 : 96,546
R2 : 97,380 S2 : 96,318
R3 : 97,608 S3 : 96,015

INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish di area 39,442
Nikkei 225 naik 0,1% menjadi sekitar 39.800 pada hari Kamis, mengakhiri penurunan dua hari berturut-turut karena optimisme atas perkembangan perdagangan membantu menstabilkan sentimen pasar. Otoritas Jepang menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengejar perjanjian perdagangan “win-win” dengan AS, meskipun mereka tidak memberikan rincian tentang kemungkinan konsesi. Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan pada Tokyo, menyebut negosiasi “sangat sulit” dan mengancam akan menaikkan tarif impor Jepang hingga 35%, dengan alasan ketidakpuasan dengan pembelian terbatas Jepang atas beras dan mobil AS. Menambah optimisme, AS menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan Vietnam yang mencakup tarif 20% untuk impor dari negara tersebut—turun dari tarif 46% yang diberlakukan pada bulan April. Keuntungan dipimpin oleh nama-nama teknologi dan elektronik utama, termasuk Fujikura (+1,5%), Tokyo Electron (+1%), Advantest (+1,1%), Nintendo (+0,9%), dan Socionext (+2,8%).
Pivot : 39,691
R1 : 39,958 S1 : 39,438
R2 : 40,211 S2 : 39,171
R3 : 40,731 S3 : 38,651
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 24,323
Hang Seng naik 149 poin atau 0,6% hingga ditutup pada 24.221 pada hari Rabu, menghentikan penurunan tiga hari di tengah keuntungan di sebagian besar sektor. Kenaikan moderat dalam futures AS juga mengangkat sentimen karena lowongan pekerjaan Mei yang optimis memperkuat kepercayaan di pasar tenaga kerja. Optimisme selanjutnya didorong oleh ekspektasi Menteri Keuangan AS Bessent bahwa Federal Reserve dapat mulai memangkas suku bunga pada bulan September, sejalan dengan seruan Presiden Trump untuk pelonggaran moneter. Pada saat yang sama, investor menantikan pertemuan Politbiro Tiongkok yang akan datang, di mana stimulus baru dapat diperkenalkan untuk melawan hambatan dari tarif AS yang tinggi. Namun, kehati-hatian muncul karena Trump memutuskan untuk memperpanjang batas waktu tarif 9 Juli, membatasi keuntungan lebih lanjut. Di antara penggerak utama, New World Development melonjak 9,7% pada kesepakatan pembiayaan kembali USD 11,2 miliar, sementara Geely Auto naik 2,4% setelah menaikkan target penjualan FY-nya menjadi 3 juta unit. Perusahaan lain yang mencatat kenaikan signifikan termasuk Sands China (5,8%), Galaxy Entertainment (5,7%), dan CSPC Pharma (3,5%).
Pivot : 24,197
R1 : 24,324 S1 : 24,016
R2 : 24,505 S2 : 23,889
R3 : 24,813 S3 : 23,581
NASDAQ
Opportunity: Buy Limit: 22,765 | SL: 22,665 | TP: 22,930
Kontrak berjangka saham AS bertahan stabil pada hari Kamis karena investor menunggu laporan pekerjaan Juni yang diawasi ketat, yang diharapkan memberikan wawasan baru ke pasar tenaga kerja dan implikasinya terhadap kebijakan Federal Reserve. Dalam sesi reguler hari Rabu, S&P 500 naik 0,47% dan Nasdaq Composite naik 0,94%, didukung oleh rebound dalam saham teknologi. Dow Jones sedikit berubah, tergelincir 0,02%. Sentimen juga dibentuk oleh pengumuman Presiden Donald Trump di Truth Social bahwa AS telah menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan Vietnam. Kesepakatan itu mencakup tarif 20% untuk impor Vietnam—jauh lebih rendah dari tarif 46% yang diperkenalkan pada bulan April. Di sisi ekonomi, data ADP menunjukkan lapangan kerja sektor swasta secara tak terduga menurun sebesar 33.000 pada bulan Juni, memicu kekhawatiran tentang kelemahan pasar tenaga kerja dan memperkuat ekspektasi untuk potensi penurunan suku bunga Fed. Di antara penggerak yang menonjol, Tesla melonjak 5%, Nvidia naik 2,6%, Apple naik 2,2%, Robinhood melonjak 6,1%, dan MicroStrategy menguat 7,8%.
Pivot : 22,756.25
R1 : 22,929.25 S1 : 22,660.75
R2 : 23,024.75 S2 : 22,487.75
R3 : 23,293.25 S3 : 22,219.25

COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish selama support 3.343-3.333 bertahan, testing resistance 3.372
Harga emas mengalami penurunan ke kisaran $3.340 per troy ounce pada hari Kamis, menyusul penguatan sentimen risiko di pasar global yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven. Setelah mencatat kenaikan pada sesi sebelumnya, harga logam mulia ini mulai melemah seiring dengan mencairnya kekhawatiran pasar atas ketegangan perdagangan.
Pendorong utama penurunan harga datang dari pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Vietnam. Dalam perjanjian ini, Amerika Serikat setuju untuk mencabut sebagian tarif atas produk asal Vietnam, sementara Vietnam akan memberikan akses yang lebih besar bagi produk-produk AS. Kesepakatan tersebut disambut positif oleh pasar karena menandakan potensi kemajuan dalam agenda perdagangan bilateral lainnya. Keberhasilan diplomatik ini meningkatkan optimisme investor terhadap kestabilan perdagangan global, yang secara historis berdampak negatif terhadap permintaan emas.
Pivot : 3.343
R1 3.372 R2 3.382 R3 3.397
S1 3.343 S2 3.333 S3 3.323
Oil
Opportunity: Bullish selama bertahan di atas 66,40, testing resistance 67,85
Harga minyak mentah WTI kembali turun di bawah $67 per barel pada Kamis, menghapus sebagian kenaikan yang sempat terjadi pada hari sebelumnya. Koreksi harga ini dipicu oleh kekhawatiran pasar atas peningkatan stok minyak mentah di Amerika Serikat serta prospek bertambahnya pasokan global dari negara-negara produsen utama.
Data resmi yang dirilis menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 3,85 juta barel dalam sepekan terakhir. Angka ini sangat mengejutkan pasar karena bertolak belakang dengan perkiraan sebelumnya yang memperkirakan penurunan sebesar 2 juta barel. Lonjakan persediaan ini menjadi yang terbesar dalam tiga bulan terakhir dan dianggap sebagai sinyal bahwa permintaan domestik mungkin lebih lemah dari perkiraan. Situasi ini langsung menekan harga karena meningkatkan ketidakpastian atas prospek konsumsi energi di negara konsumen terbesar dunia tersebut.
Pivot: 66,40
R1 67,85 R2 69,39 R3 71,32
S1 66,40 S2 65,34 S3 64,15
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Kamis, 03 Juli 2025)

Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Arah Emas Menjelang Data Ketenagakerjaan AS
Catat jam dan waktunya ya!
| Kamis, 03 Juli 2025 | |
| 13.00 WIB | |
| Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join:
Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat harga berhasil menembus trendline turun dan bergerak di atas garis SMA 50, mengindikasikan potensi perubahan tren ke arah bullish. Saat ini harga berada di area 3.350 dan telah menguji level support baru di 3.343. Jika momentum beli berlanjut, target selanjutnya berada di area resistance 3.372, 3.382, hingga 3.397. RSI yang mengarah ke atas mendekati level 60 juga mendukung peluang kelanjutan kenaikan. Namun, jika harga turun kembali di bawah 3.343, potensi koreksi ke 3.333 atau bahkan 3.323 bisa terjadi.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan sinyal awal penguatan setelah berhasil keluar dari fase konsolidasi (area kuning) dan menembus ke atas area resistance 66,40. Harga juga masih bergerak di atas garis tren naik (trendline biru), yang menjadi penopang utama dari struktur bullish saat ini. Selain itu, harga mulai menjauhi SMA 50 yang sebelumnya menjadi tekanan dinamis. RSI saat ini berada di sekitar level 63,68, mencerminkan momentum positif yang masih cukup sehat.
Dari sisi teknikal, analisis dari Trading Central menunjukkan bahwa GBP/USD berpotensi bergerak bearish dengan level pivot di 1.3730. Selama harga berada di bawah level ini, pasangan mata uang tersebut berpeluang melanjutkan pelemahan. Target penurunan berada di area support 1.3670 hingga 1.3600.

Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan potensi bullish, terlihat dari breakout garis tren merah ke atas, yang didukung oleh RSI yang keluar dari pola penurunan dan mendekati area overbought. Harga telah berhasil berada di atas SMA 50, yang berfungsi sebagai support dinamis dan memberikan indikasi penguatan lanjutan.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga masih bergerak dalam fase konsolidasi setelah koreksi tajam dari level puncak. Posisi harga saat ini berada di bawah SMA 50, yang menunjukkan tekanan bearish, meskipun garis tren biru sebagai support masih bertahan. RSI berada di bawah level 50, memberikan indikasi bahwa momentum masih cenderung negatif.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY masih berada dalam tekanan bearish, dengan level pivot di 144.10. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan berlanjut menuju area support di 142.30 hingga 141.70.

Pergerakan harga emas pada time frame H4 menunjukkan pemantulan dari zona support kuat di sekitar 3.245, mengindikasikan adanya minat beli yang signifikan. Saat ini, fokus akan tertuju pada level resistance di area 3.337-3.350. Jika harga mampu menembus area ini, peluang penguatan menuju target selanjutnya di 3.397 akan semakin besar. Namun, keberadaan garis tren menurun (trendline merah) menjadi tantangan penting yang harus dilewati untuk mengonfirmasi perubahan tren ke arah bullish.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat harga saat ini bergerak dalam fase konsolidasi di zona 64.15 hingga 66.40, dengan dukungan dari trendline naik (garis biru) yang menahan penurunan lebih lanjut. Posisi harga yang berada di bawah SMA merah menunjukkan bahwa momentum bullish jangka pendek mulai melemah, meskipun tren naik secara keseluruhan masih tetap terjaga selama harga bertahan di atas trendline tersebut.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan GBP/USD pada time frame H4 masih cenderung bearish, dengan level pivot berada di 1.3740. Selama harga bergerak di bawah level tersebut, potensi pelemahan masih terbuka dengan target support terdekat di 1.3675. Jika level support ini berhasil ditembus, harga berpotensi melanjutkan penurunan menuju area support berikutnya di 1.3650 hingga 1.3635.





