Market Summary
Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan setelah mencapai level tertinggi dalam dua minggu pada Kamis pagi. Meski terjadi koreksi, tekanan ke bawah tampak terbatas. Tidak ada katalis fundamental yang signifikan untuk penurunan ini, yang kemungkinan lebih dipengaruhi oleh aksi ambil untung. Kombinasi faktor pendukung, seperti ekspektasi pelonggaran kebijakan Federal Reserve (Fed) di masa depan, terus memberikan dukungan pada logam mulia ini.
Ekspektasi Dovish Fed dan Defisit AS Menekan USD
Investor semakin yakin bahwa Fed akan menurunkan suku bunga lebih lanjut pada 2025. Harapan ini menjadi katalis utama bagi kenaikan harga emas sebagai aset tanpa imbal hasil. Di sisi lain, kekhawatiran terhadap meningkatnya defisit anggaran AS, diperburuk oleh rencana pemotongan pajak besar-besaran dari Presiden Donald Trump, menambah tekanan pada Dolar AS (USD). Tren pelemahan USD ini mendorong prospek lanjutan tren kenaikan emas dalam minggu ini.
Risiko Geopolitik dan Ketegangan Perdagangan Mendukung Emas Sebagai Aset Safe Haven
Gejolak geopolitik dan ketegangan perdagangan AS-China memberikan dorongan tambahan pada harga emas. China menuduh AS melanggar perjanjian perdagangan internasional terkait pembatasan ekspor teknologi, yang memperburuk hubungan kedua negara. Sementara itu, di Timur Tengah, serangan militer Israel di Gaza dan laporan bahwa Rusia belum menunjukkan keinginan untuk mengakhiri perang di Ukraina meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Tren Emas Dibantu oleh Kekhawatiran Defisit Anggaran dan Kredit AS
Pada sisi fiskal, Komite Aturan DPR AS meloloskan rencana undang-undang pajak dan pengeluaran yang diperkirakan menambah utang negara hingga $3 hingga $5 triliun. Pelelangan obligasi Treasury bertenor 20 tahun pada Rabu lalu juga mencatat permintaan yang lemah, mencerminkan kekhawatiran pasar atas peningkatan defisit. Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s pada pekan sebelumnya turut memengaruhi sentimen terhadap USD dan secara tidak langsung mendukung kenaikan harga emas.
Data Ekonomi dan Risiko Sentimen Menjadi Fokus Pasar
Investor kini menanti data ekonomi global, termasuk rilis PMI, Klaim Pengangguran Awal mingguan, dan Penjualan Rumah Eksisting dari AS. Data ini diharapkan memberikan wawasan baru mengenai kondisi ekonomi dan potensi arah pergerakan USD. Bersamaan dengan itu, sentimen risiko yang lebih luas diperkirakan akan terus menjadi pendorong utama fluktuasi harga emas dalam jangka pendek.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas pada time frame H4 masih cenderung bergerak turun, dengan level pivot berada di 3.329. Selama harga bertahan di bawah level tersebut, tren penurunan diperkirakan berlanjut untuk menguji area support di kisaran 3.295 hingga 3.258.
Namun, sebagai alternatif skenario, jika harga berhasil naik kembali di atas level 3.329, tren berpotensi berubah arah untuk menguji area resistance di 3.345 hingga 3.368
Resistance 1: 3.329 Resistance 2: 3.345 Resistance 3: 3.368
Support1: 3.295 Support 2: 3.275 Support 3: 3.258
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.





Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga sedang mencoba menembus area resistance 3.327-3.347. SMA 50 berada di bawah harga, mengindikasikan tren bullish jangka menengah yang masih valid. RSI 14 berada di level 66, mendekati zona overbought, sehingga peluang koreksi kecil tetap ada. Garis tren menurun (trendline hijau) menjadi level krusial; jika berhasil ditembus, dapat membuka jalan bagi kelanjutan kenaikan menuju resistance berikutnya di 3.370-3.391.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga saat ini mengalami tekanan jual setelah gagal menembus area resistance 62,43-62,82. SMA 50 (garis merah) tampak mulai mendatar, sementara harga bergerak di bawahnya, mengindikasikan potensi peralihan tren menjadi bearish jika tekanan jual berlanjut. RSI 14 berada di level 40, mendekati area oversold, tetapi masih memberikan ruang untuk pelemahan lebih lanjut.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central melihat GBP/USD cenderung bullish. Level pivot utama berada di 1.3385. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan bisa berlanjut. Targetnya adalah area resistance di kisaran 1.3445 hingga 1.3500.

Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan harga mengalami rebound kuat dari level support utama di 3.250, dengan support tambahan di 3.204, yang sebelumnya menahan tekanan jual. Harga saat ini bergerak mendekati garis resistance dinamis berupa tren menurun, dengan resistance kunci berada di level 3.350. Jika harga berhasil menembus level ini, target selanjutnya berada di 3.371 hingga 3.397.
Pergerakan US Oil pada time frame H4 menunjukkan tren bullish setelah harga berhasil menembus resistance di 62,82, yang kini menjadi support terdekat. Support lain berada di 62,33 dan 61,49, yang dapat menjadi area penting jika terjadi koreksi. Tren naik semakin kuat dengan harga berada di atas SMA 50, mencerminkan dominasi pembeli.







Pergerakan harrga emas pada time frame H4 menunjukkan bahwa harga saat ini berada dalam fase konsolidasi setelah penurunan tajam dari area resistance menurun (garis tren hijau atas). Harga sempat memantul dari area support di sekitar 3.152 dan kini bergerak mendekati resistance minor di 3.250, yang juga berdekatan dengan SMA 50). Jika harga mampu menembus level ini, maka potensi kenaikan ke area 3.290 hingga 3.328 terbuka, mengikuti pola pantulan teknikal menuju tren menurun jangka menengah.
