Market Summary
Pasar global bergerak bervariasi pada hari Kamis dengan sejumlah sentimen besar memengaruhi pergerakan harga aset. Harga minyak turun lebih dari 2% setelah munculnya potensi kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran, yang dapat membuka jalan bagi peningkatan pasokan minyak global. Pernyataan dari pejabat Iran yang menyatakan komitmen untuk tidak memproduksi senjata nuklir dan menghapus stok uranium tingkat tinggi menambah tekanan pada harga minyak. Penurunan harga minyak ini memperkuat tekanan deflasi di kawasan seperti Eropa, yang masih dibayangi kekhawatiran atas tarif AS.
Sementara itu, di pasar saham, indeks utama Wall Street bergerak variatif. Dow Jones dan S&P 500 ditutup lebih tinggi masing-masing sebesar 0,65% dan 0,41%, namun Nasdaq melemah 0,18%. Investor tampaknya menanti kejelasan lebih lanjut dari data ekonomi setelah laporan indeks harga produsen AS yang turun di luar dugaan dan penjualan ritel yang bervariasi. Beberapa pelaku pasar menilai saat ini adalah masa transisi di mana investor sedang menunggu kepastian arah kebijakan moneter berikutnya.
Ketua The Fed Jerome Powell mengungkapkan bahwa para pejabat bank sentral tengah mengevaluasi ulang elemen-elemen utama dari kebijakan moneternya, khususnya terkait ketenagakerjaan dan inflasi, yang mengindikasikan potensi perubahan pendekatan ke depan. Ia juga memperingatkan kemungkinan meningkatnya frekuensi dan persistensi guncangan pasokan di masa mendatang.
Dari Eropa, bursa saham berhasil pulih dari tekanan sebelumnya dan ditutup menguat, dengan indeks STOXX 600 naik 0,6%. Saham sektor energi sempat menjadi pemberat di awal sesi, namun rotasi sektor dan perhatian investor terhadap laporan keuangan perusahaan menopang pemulihan. Data ekonomi menunjukkan pertumbuhan ekonomi Inggris di bulan Maret menguat 0,2%, lebih tinggi dari perkiraan. Produksi industri di kawasan euro juga naik tajam, meskipun pertumbuhan GDP kuartal pertama masih mengecewakan.
Di pasar obligasi, imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun turun 9,1 basis poin ke level 4,437% di tengah kekhawatiran terhadap besarnya paket anggaran terbaru yang diajukan Presiden Trump. Di Eropa, yield obligasi Jerman juga turun ke 2,614%.
Harga emas melonjak lebih dari 1%, dengan kontrak berjangka emas AS ditutup naik 1,2% ke level $3.226,6. Penguatan ini didorong oleh turunnya yield obligasi dan melemahnya dollar AS, di mana indeks dollar tergelincir 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama. Euro menguat tipis, sementara won Korea mencatat pergerakan yang fluktuatif menyusul pertemuan tingkat tinggi antara pejabat keuangan Korea Selatan dan AS membahas stabilitas pasar valuta asing.
Secara keseluruhan, setelah beberapa hari diselimuti sentimen positif dari gencatan dagang AS-China dan sejumlah kesepakatan investasi Timur Tengah selama kunjungan Trump, pasar kini kembali dalam fase penyesuaian, mencari arah baru di tengah derasnya arus data ekonomi dan ketidakpastian geopolitik.
Prospek Harga Emas Hari Jumat (16/05)
Pergerakan emas pada grafik H4 menunjukkan adanya pemulihan dari tekanan bearish sebelumnya. Harga telah berhasil menembus channel turun jangka pendek ke atas. RSI saat ini berada di atas level 50, mencerminkan momentum yang mulai berpihak pada pembeli. Namun, harga masih berada di bawah SMA 50, yang bisa menjadi resistance dinamis. Resistance terdekat di 3.265, dan jika tembus, potensi kenaikan bisa berlanjut ke area 3.298 hingga 3.328.
Sebaliknya, jika harga gagal menembus resistance dan membentuk rejection, potensi penurunan kembali ke area support 3.202 hingga 3.165 dapat terjadi, terutama jika tekanan seller kembali meningkat. Struktur garis tren menurun yang lebih besar juga masih membayangi pergerakan harga, menunjukkan bahwa tekanan bearish jangka menengah belum sepenuhnya berakhir.
Data Perdagangan pada hari Kamis (15/05)
Open: 3.179,95 High: 3.239,58 Low: 3.120,59 Close: 3.238,33 Range: 118,99
GOLD INTRADAY AREA
R1 3.265 R2 3.298 R3 3.328
S1 3.202 S2 3.165 S3 3.123
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 3.216 |
| Profit Target Level | 3.250 |
| Stop Loss Level | 3.200 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 3.265 |
| Profit Target Level | 3.230 |
| Stop Loss Level | 3.300 |
Prospek Harga Minyak Hari Jumat (16/05)
Pergerakan US Oil pada grafik H4 terlihat mengalami koreksi setelah sempat menguat dan menembus garis tren naik jangka pendek. Saat ini harga tertahan di sekitar area support dinamis dari SMA 50 dan berusaha menguji kembali trendline yang telah ditembus. RSI berada di bawah level 50, mencerminkan lemahnya momentum beli untuk saat ini. Jika harga mampu bertahan di atas area 60,06 dan menembus kembali ke atas 61,61, maka peluang penguatan ke 62,82 hingga 63,86 masih terbuka.
Sebaliknya, jika tekanan jual berlanjut dan harga gagal menembus resistance terdekat, potensi penurunan lebih dalam menuju 58,69 hingga 57,70 akan semakin besar. Struktur teknikal saat ini menunjukkan kondisi netral-cenderung bearish selama harga belum kembali menembus resistance kunci.
Data perdagangan pada hari Kamis (15/05)
Open: 62,81 High: 62,62 Low: 60,06 Close: 61,29 Range: 1,33
OIL INTRADAY AREA
R1 61,61 R2 62,82 R3 63,86
S1 60,06 S2 58,69 S3 57,70
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 60,75 |
| Profit Target Level | 61,80 |
| Stop Loss Level | 60,00 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 62,80 |
| Profit Target Level | 61,65 |
| Stop Loss Level | 63,90 |
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!






Pergerakan harga emas pada time frame H4 saat ini berada dalam tekanan bearish setelah gagal bertahan di atas area support 3.225 dan bergerak mendekati area oversold dengan RSI berada di bawah level 30. Jika harga mampu bertahan di atas 3.151 dan membentuk pantulan naik, ada potensi koreksi menuju resistance 3.225 hingga 3.265.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 mengalami penurunan setelah kenaikan tajam sebelumnya. Harga saat ini sedang menguji area support dinamis berupa trendline naik. Jika tekanan jual berlanjut, maka support terdekat yang berpotensi diuji berada di level 60,98, diikuti oleh SMA 50 di sekitar 60,21.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan GBP/USD masih memiliki potensi untuk bergerak bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3290. Selama harga bertahan di atas level tersebut, potensi kenaikan dapat berlanjut menuju resistance terdekat di 1.3370. Jika resistance ini berhasil ditembus, target berikutnya berada di area 1.3400-1.3420.


Pergerakan harga emas pada grafik H4 saat ini menunjukkan pola pemantulan setelah sebelumnya mengalami tekanan bearish yang cukup tajam. Harga tengah bergerak naik dari area support di sekitar 3.202, namun masih tertahan di bawah resistance minor di area 3.280. SMA 50 yang melandai ke bawah menunjukkan tren jangka menengah yang masih bearish. RSI berada di kisaran 40,58, menandakan momentum masih lemah dan belum mengindikasikan potensi pembalikan tren secara signifikan.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan penguatan signifikan dengan harga saat ini menguji area resistance di sekitar 64,16 setelah sebelumnya menembus beberapa level resistance minor. Namun, terdapat sinyal peringatan dari indikator RSI yang menunjukkan bearish divergence, yaitu ketika harga membentuk puncak yang lebih tinggi tetapi RSI justru membentuk puncak yang lebih rendah. Kondisi ini mengindikasikan potensi melemahnya momentum naik dan kemungkinan terjadinya koreksi harga dalam waktu dekat.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/JPY masih berpeluang bullish dengan level pivot di 147,60. Selama harga tetap bergerak di atas level tersebut, kenaikan masih bisa berlanjut untuk menguji area resistance di 148,65–149,50.
