Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas mengalami penurunan dari rekor tertinggi pada hari Senin setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pengecualian tarif untuk produk elektronik seperti smartphone dan komputer. Meskipun demikian, ketidakpastian terkait kebijakan tarif tetap membuat harga emas bertahan di atas level psikologis penting $3.200 per ons.
Pada pukul 08:52 GMT, harga emas spot tercatat turun 0,4% menjadi $3.222,49 per ons, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi di $3.245,42. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS turun 0,2% ke level $3.238,50.
Analis mengataka bahwa sentimen pasar menunjukkan sedikit perbaikan setelah pengumuman Trump tentang pengecualian tarif tersebut. Hal ini mendorong aksi ambil untung oleh investor, yang menjadi salah satu faktor penurunan harga emas.
Namun, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global. Kebijakan tarif yang masih belum pasti dan ketidakpastian kesepakatan perdagangan antara AS dan Tiongkok diperkirakan akan terus mendukung permintaan terhadap aset safe haven ini.
Faktor lain yang mendukung daya tarik emas adalah pelemahan dolar AS, yang mencapai level terendah tiga tahun terhadap mata uang utama lainnya. Dengan harga emas yang diperdagangkan dalam dolar AS, pelemahan mata uang ini membuat emas lebih murah bagi pembeli internasional.
Secara keseluruhan, harga emas telah mencatatkan kenaikan lebih dari 23% sepanjang tahun ini, dengan puncaknya menembus level $3.200 per ons untuk pertama kali pada hari Jumat. Faktor-faktor yang mendukung reli ini mencakup ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif, tingginya permintaan dari bank sentral, dan aliran dana yang signifikan ke exchange-traded funds (ETF) berbasis emas.
Goldman Sachs bahkan merevisi perkiraan harga emas hingga akhir tahun menjadi $3.700 per ons. Proyeksi ini didasarkan pada meningkatnya permintaan dari bank sentral serta risiko resesi yang memengaruhi aliran dana ke ETF emas.
Meskipun ada penurunan sementara, prospek harga emas tetap kuat, dengan dukungan dari ketidakpastian global dan pelemahan dolar yang berlanjut.
Analisis Teknikal
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas pada time frame H4 masih memiliki kecenderungan bullish dengan level pivot di 3.190. Selama harga bertahan di atas level ini, potensi kenaikan dapat berlanjut untuk menguji area resistance di kisaran 3.245–3.325.
Sebagai skenario alternatif, jika harga turun dan bergerak di bawah level 3.190, tren kemungkinan akan berubah menjadi bearish dengan target support berikutnya di kisaran 3.155–3.130.
Resistance 1: 3.245 Resistance 2: 3.285 Resistance 3: 3.325
Support1: 3.190 Support 2: 3.155 Support 3: 3.130





Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren bullish dengan harga saat ini berada di atas pivot point di 3.218,76. Jika harga mampu bertahan di atas level support pertama di 3.192,11, maka ada potensi untuk melanjutkan kenaikan menguji resistensi pertama di 3.261,34. Apabila level tersebut berhasil ditembus, target berikutnya adalah 3.287,99 (R2) dan 3.330,57 (R3).
Pasar global bersiap menghadapi pekan yang kembali penuh sensitivitas karena investor terus memantau perkembangan ketegangan perdagangan. Eskalasi tarif, terutama dampaknya terhadap ekonomi AS, terus membebani sentimen dan memicu volatilitas di berbagai kelas aset. Selain itu, musim laporan keuangan di AS semakin intensif dengan laporan kinerja perusahaan besar yang menjadi sorotan. Rilis data ekonomi dari berbagai kawasan, bersama dengan sejumlah keputusan kebijakan bank sentral yang signifikan, akan turut membentuk dinamika pasar.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan US Oil pada time frame H4 masih cenderung bullish, dengan level pivot di 59,50. Selama harga bertahan di atas level ini, terdapat potensi kenaikan yang dapat menguji area resistance di kisaran 62,20–64,90.


Pergerakan emas pada time frame H4 menunjukkan tren naik yang kuat setelah menembus area pivot di 3.139,290 dan kini mendekati resistance R1 di 3.207,240. Kenaikan harga ini didukung oleh posisi candle yang konsisten di atas garis SMA 50, serta RSI yang telah menembus level 70, menandakan kondisi overbought namun tetap mencerminkan momentum bullish yang dominan. Jika R1 berhasil ditembus, target selanjutnya berada di R2 pada 3.244,290.
Pergerakan harga minyak pada time frame H4 terlihat masih berada dalam tekanan bearish setelah gagal bertahan di atas resistance R1 (62,74) dan kembali turun ke area pivot di 60,73. Harga saat ini juga masih berada di bawah garis SMA 50, menunjukkan dominasi tren turun. RSI yang berada di kisaran 45 memperkuat potensi tekanan jual masih berlangsung.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan emas masih cenderung bullish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 3.078. Selama harga tetap bergerak di atas level tersebut, kemungkinan besar akan terjadi kenaikan lebih lanjut menuju area resistance di kisaran 3.167–3.200.

