Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pasangan GBP/USD bergerak stabil di sekitar level 1.2900 pada sesi perdagangan Rabu, mencerminkan sikap hati-hati pelaku pasar menjelang pengumuman tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump. Investor menunggu detail rencana tarif timbal balik yang diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap perdagangan global, termasuk ekonomi Inggris yang sudah mengalami perlambatan.
Sterling tetap mendatar di sekitar $1.2921, level yang telah dipertahankan sejak pertengahan Maret. Sementara itu, euro sedikit menguat terhadap pound di level 83.56 pence. Pasar masih dalam kondisi wait and see menjelang pengumuman resmi tarif yang akan disampaikan Trump di Rose Garden, Gedung Putih.
Rencana pengenaan tarif 20% terhadap hampir semua negara, sebagaimana dilaporkan oleh Washington Post, dapat memberikan tekanan tambahan bagi ekonomi Inggris. Kantor Office for Business Responsibility (OBR) Inggris memperingatkan bahwa kebijakan tarif Trump berpotensi menghapus ruang fiskal yang telah disiapkan Menteri Keuangan Rachel Reeves dalam pernyataan musim semi pekan lalu.
Meski demikian, Inggris masih optimis bahwa tarif yang diterapkan AS dapat dibatalkan jika kedua negara mencapai kesepakatan ekonomi baru. Pemerintah Inggris menilai hubungan dagangnya dengan AS lebih seimbang dibandingkan dengan negara-negara lain yang menjadi target utama kebijakan proteksionisme Trump, seperti Uni Eropa, China, Meksiko, dan Kanada.
Pelaku pasar cenderung menghindari risiko menjelang pengumuman tarif ini, yang dapat memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi global. Jika kebijakan tarif yang diumumkan lebih agresif dari perkiraan, sentimen pasar bisa berubah menjadi sangat negatif, memicu aksi jual di aset-aset berisiko dan mendukung penguatan dolar AS.
Di sisi lain, inflasi yang dipicu oleh kebijakan tarif ini dapat mendorong Federal Reserve untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat dalam jangka pendek.
Di Inggris, pertumbuhan upah yang melambat dapat memperkuat ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan mengambil sikap lebih dovish. Laporan dari Incomes Data Research (IDR) menunjukkan kenaikan gaji median sebesar 3.5% dalam tiga bulan hingga Februari, turun dari 4% pada periode sebelumnya dan merupakan level terendah dalam tiga tahun terakhir. Kebijakan pemerintah Inggris yang menaikkan kontribusi asuransi nasional bagi pemberi kerja dari 13.8% menjadi 15% turut berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan upah.
Investor juga akan mencermati data ketenagakerjaan ADP untuk bulan Maret, yang diperkirakan menunjukkan peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar 105 ribu dibandingkan dengan 77 ribu pada Februari.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central melihat bahwa pasangan GBP/USD masih cenderung bearish pada time frame H4 ini, dengan level pivot di 1.2940. Selama harga tetap bertahan di bawah level tersebut, pair tersebut masih berpeluang turun menguji level support 1.2890-1.2860.
Sebagai alternatif skenario, Trading Central juga melihat bahwa jika harga bergerak naik ke atas 1.2940, maka arah selanjutnya akan naik menguji resistance 1.2970-1.2990.
Resistance 1: 1.2940, Resistance 2: 1.2970, Resistance 3: 1.2990
Support1: 1.2890, Support 2: 1.2875, Support 3: 1.2860




Grafik XAU/USD pada timeframe H4 menunjukkan tren bullish yang masih berlanjut, dengan harga bergerak di atas garis tren naik dan SMA 50. Saat ini, harga sedang menguji level pivot di 3.123,08 setelah mengalami koreksi dari level tertinggi terbaru. Jika harga mampu bertahan di atas pivot dan kembali menguat, maka potensi kenaikan menuju resistance pertama (R1) di 3.145,51 masih terbuka, dengan target berikutnya di resistance kedua (R2) di 3.171,50.
Grafik US Oil pada timeframe H4 menunjukkan tren bullish yang masih bertahan, dengan harga bergerak di atas SMA 50 dan level support utama. Saat ini, harga sedang menguji area resistance di 72,07 setelah mengalami kenaikan tajam. Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas level ini, maka target berikutnya berada di 72,74 dan 73,65.
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan AUD/USD masih cenderung bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 0.6270. Selama harga tetap berada di bawah level ini, tekanan jual berpotensi berlanjut untuk menguji area support di 0.6230–0.6200.

Pada time frame H4, harga emas menunjukkan tren naik yang kuat dengan posisi harga saat ini berada di atas garis pivot (PP) di 3.109,45 dan di atas SMA 50, yang mengindikasikan momentum bullish yang solid. Harga saat ini mendekati resistance pertama (R1) di 3.142,31, dengan RSI berada di 78.39, yang menandakan kondisi overbought dan potensi koreksi dalam jangka pendek.
Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa USD/JPY masih berpotensi bergerak bearish dengan level pivot di 149.60. Selama harga bertahan di bawah level ini, potensi pelemahan lebih lanjut dapat menguji area support di kisaran 148.15–147.40.

Pada time frame H4, pergerakan US Oil menunjukkan upaya untuk mempertahankan momentum bullish, dengan harga yang kini berada di atas level support utama di 69.18. Tren positif jangka menengah didukung oleh SMA 50 yang mengarah ke atas, sementara RSI berada di level 55.36, menandakan masih adanya ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum memasuki kondisi overbought.
