Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Harga emas mengalami penurunan setelah mencapai rekor tertinggi, didorong oleh aksi ambil untung dan penguatan dollar AS. Harga spot emas turun 0,8% menjadi $3.318,19 per ons setelah sebelumnya mencapai puncak $3.357,40. Meski menurun, harga emas telah naik 2,5% sepanjang minggu ini, mencerminkan sentimen pasar yang tetap positif.
Kenaikan harga emas baru-baru ini terutama dipicu oleh kekhawatiran terkait kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, serta pendekatan hati-hati dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, terhadap perubahan suku bunga. Bank sentral menyoroti potensi tekanan inflasi akibat langkah tarif yang agresif, yang meningkatkan permintaan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Selain itu, suku bunga yang rendah terus mendukung daya tarik emas dalam kondisi ekonomi saat ini.
Penguatan dollar AS dari level terendah beberapa tahun terakhir menekan harga emas, membuat logam mulia ini lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sentimen risiko global yang membaik, didorong oleh harapan negosiasi perdagangan dan data penjualan ritel AS yang kuat, juga mendorong aksi ambil untung pada emas.
Permintaan fisik emas menunjukkan tanda-tanda melambat di pasar utama seperti India, di mana harga yang tinggi membatasi pembelian konsumen. Sebaliknya, premi emas di China tetap tinggi, menandakan permintaan yang terus berlanjut. Beberapa analis mencatat bahwa berkurangnya partisipasi pembeli tradisional mungkin mengindikasikan bahwa reli harga mendekati puncaknya, meskipun koreksi teknis masih dapat terjadi tanpa menunjukkan tren penurunan jangka panjang.
Ketidakpastian seputar ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, bersama dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi global, terus mendukung harga emas. Eskalasi tarif yang sedang berlangsung dan potensi pemotongan suku bunga baru oleh Federal Reserve di akhir tahun diperkirakan akan membatasi kerugian dan mempertahankan daya tarik emas sebagai aset aman.
Investor kini memantau rilis data ekonomi AS mendatang, khususnya klaim pengangguran mingguan, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah pasar. Meski momentum kenaikan dalam waktu dekat mungkin tertahan oleh sentimen risiko yang membaik dan penguatan dollar, prospek jangka panjang emas tetap positif berkat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang mendasarinya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, analisis Trading Central menunjukkan potensi pergerakan bullish pada harga emas di time frame H4, dengan level pivot berada di 3.312. Selama harga bertahan di atas level ini, kenaikan diperkirakan dapat berlanjut untuk menguji area resistance di kisaran 3.360-3.423.
Sebagai alternatif skenario, jika harga bergerak turun dan menembus level 3.313, pergerakan berikutnya diproyeksikan menguji area support di kisaran 3.293-3.266.
Resistance 1: 3.360 Resistance 2: 3.383 Resistance 3: 3.423
Support1: 3.312 Support 2: 3.293 Support 3: 3.266





Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren bullish, dengan harga mendekati resistance R1 di 3.377,47. Resistance ini menjadi level kunci yang menentukan apakah tren bullish akan berlanjut. Indikator RSI berada di level overbought (83,95), menunjukkan potensi koreksi jika momentum bullish melemah.
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan fase pemulihan setelah tekanan jual yang cukup tajam sebelumnya. Saat ini harga bergerak naik membentuk higher low, yang ditopang oleh trendline (garis biru) sebagai support dinamis. Harga juga mendekati area resistance penting di 62.67, yang apabila berhasil ditembus dapat membuka potensi kenaikan lanjutan menuju 63.75 hingga 64.89.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/CHF masih berada dalam tekanan bearish pada time frame H4, dengan level pivot di 0.8230. Selama harga bergerak di bawah level ini, tren penurunan diperkirakan berlanjut dengan target menuju area support di kisaran 0.8130 hingga 0.8070.

Pergerakan harga emas pada grafik H4 menunjukkan momentum bullish yang kuat setelah berhasil breakout dari area konsolidasi di sekitar level 3.213 dan kini menguji resistance di 3.245 yang juga bertepatan dengan level Fibonacci 100.0%. Jika breakout ini valid dan harga mampu bertahan di atas level tersebut, maka potensi kenaikan selanjutnya mengarah ke area 3.277 (Fibonacci 161.8%) dan target jangka menengah berada di 3.328 (Fibonacci 261.8%).
Pergerakan US Oil pada grafik H4 menunjukkan tekanan bearish setelah gagal menembus resistance di level 61,71 yang juga bertepatan dengan area Fibonacci 38,2% serta tertahan di bawah garis SMA 50, mengindikasikan dominasi seller masih kuat. RSI berada di level 46,87, mendekati zona netral namun cenderung turun, memperkuat potensi pelemahan lanjutan.
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pergerakan USD/CAD berpeluang bullish pada time frame H4, dengan level pivot di 1.3830. Selama harga tetap berada di atas level ini, terdapat potensi kenaikan untuk menguji area resistance di kisaran 1.3890 hingga 1.3970.


Pergerakan emas pada time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini berada di area pivot point (PP) di level 3.216,93, yang dapat berfungsi sebagai zona penentu arah pergerakan berikutnya. Jika harga mampu bertahan di atas pivot point, maka ada potensi untuk melanjutkan kenaikan menuju resistance pertama (R1) di 3.240,61, bahkan hingga resistance kedua (R2) di 3.269,50. Resistance ketiga (R3) di 3.293,18 akan menjadi target lebih jauh jika momentum bullish tetap kuat.
